Studi Eksegetikal Mengenai Konsep dan Respons terhadap Penderitaan Orang Kristen dalam 1 Petrus dan Implikasinya bagi Gereja-gereja di Indonesia
Abstract
Penderitaan merupakan konteks umum yang dialami pembaca mula-mula 1 Petrus dan menjadi salah satu tema pokok dalam surat tersebut. Petrus memberikan serangkaian pengajaran kepada pembacanya agar mereka memiliki konsep yang benar menganai penderitaan yang mereka alami serta bagaimana seharusnya mereka berespons sebagai orang-orang Kristen. Rangkaian pengajaran tersebut tersebar di berbagai tempat yaitu 1:6-7; 2:11-12, 13-17, 18-20; 3:1-7, 13-16; 4:1-2, 12-16; 5: 8-10.
Terdapat kemiripan konteks masyarakat dan konteks penderitaan antara pembaca mula-mula 1 Petrus dengan orang-orang Kristen di Indonesia. Kemiripan konteks tersebut antara lain dalam hal kemajemukan suku dan agama masyarakat, jumlah orang Kristen yang menempati status minoritas, masalah kemiskinan yang dialami masyarakat dan adanya kekerasan fisik serta verbal terhadap orang-orang Kristen. Kemiripan-kemiripan tersebut menjadikan konsep dan respons terhadap penderitaan yang diajarkan Petrus dapat diterapkan secara kontekstual kepada orang-orang Kristen di Indonesia.
Konsep penderitaan yang diajarkan Petrus dsimpulkan menjadi: pertama, penderitaan merupakan jalan pemuridan Kristen; kedua, penderitaan terjadi karena kehendak Allah; ketiga, penderitaan merupakan sarana pengudusan orang percaya; keempat, penderitaan merupakan peperangan rohani; serta kelima, penderitaan merupakan sarana memberitakan Kristus. Sedangkan respons terhadap penderitaan dapat dikelompokkan menjadi: pertama, menjauhi perbuatan-perbuatan dosa; kedua, hidup sesuai dengan nilai-nilai di masyarakat; ketiga, ketundukan dan ketaatan kepada figur-figur otoritas; keempat, mewujudkan damai melalui sikap pacifisme; dan kelima, mengkomunikasikan iman dengan cara yang bermakna bagi orang tidak percaya.
Dalam penerapannya di Indonesia secara kontekstual, penulis melihat konsep penderitaan dari 1 Petrus dapat dikelompokkan menjadi dua: sikap terhadap penderitaan dan terhadap pelaku kekerasan. Sedangkan respons terhadap penderitaan dapat dikategorikan menjadi tiga: pertama, dalam kaitanya dengan sikap dan cara hidup orang-orang Kristen di tengah masyarakat; kedua, dalam kaitannya dengan relasi orang-orang Kristen dengan pemerintah dan ketiga, dalam kaitannya dengan tugas panggilan orang-orang Kristen di Indonesia.