dc.description.abstract | Pertumbuhan gereja dan perkembangan pelayanan dalam gereja dipengaruhi oleh peran hamba Tuhan dan keterlibatan kaum awam. Hamba Tuhan sebagai pemimpin jemaat harus dapat memimpin jemaatnya dengan baik, khususnya dalam menggerakkan jemaatnya untuk melayani di gereja. Namun pada kenyataannya, tidak banyak kaum awam yang melibatkan dirinya dalam pelayanan gereja. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu proses kaderisasi terhadap kaum awam, agar muncul pemimpin-pemimpin awam yang melayani dalam gereja. Hamba Tuhan merupakan pemeran utama dalam melakukan proses kaderisasi terhadap kaum awam. Proses kaderisasi tersebut dapat dilakukan dengan efektif dalam bentuk pemuridan. Pemuridan adalah proses untuk menjadikan setiap orang percaya murid Kristus, yang bertumbuh dalam firman Tuhan dan makin serupa dengan Kristus, serta memiliki kerinduan untuk memuridkan orang lain juga.
Berdasarkan pemahaman akan pentingnya proses kaderisasi kaum awam dalam bentuk pemuridan, maka penulis dalam skripsi ini memfokuskan penelitian pada prinsip pemuridan yang dilakukan Paulus kepada Timotius menurut Surat 1 dan 2 Timotius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi prinsip pemuridan Paulus kepada Timotius bagi peran hamba Tuhan dalam proses kaderisasi pemimpin awam gereja. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dengan penelitian kepustakaan dan metode eksposisi. Selain itu, penulis juga menggunakan pendekatan eksplanatif untuk mencoba memahami prinsip-prinsip pemuridan tersebut agar dapat diterapkan serta menggunakan pendekatan evaluatif untuk menilai bagaimanakah implikasi prinsip-prinsip pemuridan Paulus kepada Timotius tersebut berkaitan dengan peran hamba Tuhan dalam proses kaderisasi pemimpin awam gereja.
Setelah melakukan penelitian terhadap prinsip pemuridan yang dilakukan Paulus kepada Timotius, penulis mendapati ada lima peran yang dapat dilakukan hamba Tuhan dalam proses kaderisasi pemimpin awam gereja yaitu peran sebagai pengasuh, sebagai pengajar, sebagai pembimbing, sebagai pemberi teladan, serta sebagai pelatih dalam pelipatgandaan kaum awam. Apabila hamba Tuhan telah melakukan peran-peran tersebut, maka diharapkan akan muncul pemimpin-pemimpin awam gereja yang memiliki kerinduan yang besar untuk melayani bahkan memuridkan orang awam lainnya untuk menjadi pemimpin juga. | en_US |