dc.description.abstract | Berdasarkan panggilan mulia yang diterimanya, setiap hamba Tuhan seharusnya dapat menjadi figur teladan yang memberikan kesaksian positif bagi orang-orang yang dilayaninya. Namun, dalam realita pelayanan, didapati adanya problema-problema pelik dalam kehidupan bergereja yang menjadi suatu batu sandungan bagi jemaat dan menimbulkan keprihatinan mendalam atas sosok hamba Tuhan yang melayani. Salah satu faktor yang menjadi pemicu permasalahan tersebut adalah karakter dan kepribadian yang dimiliki hamba Tuhan. Pemahaman mengenai pentingnya karakter dan kepribadian dalam dinamika pelayanan hamba Tuhan patut mendapatkan perhatian yang serius.
Untuk mendapatkan suatu model pembelajaran akan hal karakter dan kepribadian ini, maka kehidupan Daud dapat menjadi salah satu contoh. Daud menerima sebutan sebagai “seseorang yang berkenan di hati Allah.” Sebutan ini mengandung makna positif yang mengindikasikan adanya kualitas-kualitas dalam diri Daud yang patut untuk diperhatikan. Melalui masa-masa pelariannya, baik dari Saul (1 Samuel 20-30) maupun dari Absalom (2 Samuel 15-19) dan dengan peristiwa-peristiwa yang diwamai jatuh bangun dalam iman, Daud mengalami pembelajaran indah bersama Allah yang membentuk karakter dan kepribadiannya, seturut dengan gelar mulia yang diperolehnya.
Dalam penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa gelar mulia tersebut diperoleh oleh Daud bukan karena adanya sesuatu yang luar biasa dalam karakternya melainkan semata-mata karena anugerah Allah yang mau membentuk karakter dan kepribadiannya. Menanggapi hal ini, maka dapat timbul secercah harapan dalam diri para hamba Tuhan untuk memperoleh gelar mulia yang dapat dianugerahkan Allah bagi mereka yang melayani-Nya pada zaman ini.
Menyadari pentingnya pemahaman yang holistik atas pembahasan karakter ini, maka penelitian ini mengikutsertakan tinjauan dari aspek psikologi, pastoral, dan praktika, yang dapat memperlengkapi berbagai informasi dan pemahaman yang telah diperoleh dari Alkitab. Diharapkan bahwa pembahasan ini dapat memberikan sumbangsih berarti yang menimbulkan semangat, harapan, dan arahan bagi para hamba Tuhan untuk memiliki karakter yang berkenan di hadapan Allah dalam kehidupan mereka sendiri. | en_US |