dc.description.abstract | Kontroversi tentang nama Allāh dalam Alkitab mulai di Malaysia pada awal tahun 1980-an. Umat Islam di sana keberatan dengan umat Kristen yang memakai dan menyebut Allāh. Mereka menganggap sebutan itu sebagai sebuah sebutan Tuhan yang eksklusif Islam. Mereka tidak mengerti ketika orang Kristen menyebut “Allahku,” “Allah kita.” Mereka juga menuduh nama Allah telah dipakai untuk menunjuk Tuhan yang lain, misalnya, dalam ungkapan “Allah Anak” dan “Allah Roh Kudus.” Dalam pandangan mereka, ungkapan seperti itu melecehkan Tuhan dalam Islam, sebab Isa atau Roh Allah lebih rendah dari Allāh. Maka, umat Islam di Malaysia pernah melakukan kampanye pelarangan bagi umat Kristen untuk memakai dan menyebut nama Allāh. ... Berangkat dari keprihatinan itu, artikel berikut akan meninjau pemakaian nama dan sebutan untuk Tuhan dalam PL. Dalam hal ini tak dapat dihindari sedikit pembahasan tentang pemakaian kata Allāh dalam Islam, dengan kesadaran penuh bahwa penulis memiliki pengetahuan yang amat terbatas tentang hal itu. Namun, pembahasan itu perlu juga dibaca orang Kristen yang masih memiliki pemahaman yang amat kurang tentang pemakaian kata Allāh dalam Islam. | en_US |