Show simple item record

dc.contributor.advisorLukito, Daniel Lucas
dc.contributor.authorRohani
dc.date.accessioned2021-03-27T03:31:58Z
dc.date.available2021-03-27T03:31:58Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1248
dc.description.abstractKebutuhan spiritual merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia sebagai makhluk spiritual. Setiap orang, pada segala abad dan zaman memiliki kesadaran akan adanya suatu Allah. Hal ini disebabkan karena Allah telah menanamkan benih keagamaan dalam diri setiap manusia yang diciptakan-Nya. Penemuan Danah Zohar dan Ian Marshall akan adanya bentuk kecerdasan ketiga yang disebut dengan istilah kecerdasan spiritual, telah menyadarkan dunia akan pentingnya sisi spiritual dari hidup manusia yang selama ini mungkin telah terabaikan. Namun konsep kecerdasan spiritual yang dipaparkan oleh Zohar dan Marshall telah menimbulkan reaksi pro dan kontra dari berbagai kalangan. Oleh sebab itu skripsi ini ditulis untuk melakukan pengkajian terhadap konsep kecerdasan spiritual yang dipaparkan oleh Zohar dan Marshall. Pengkajian difokuskan pada peninjauan terhadap pemikiran dasar konsep kecerdasan spiritual yang dipopulerkan oleh Zohar dan Marshall dari sudut pemahaman Calvinisme tentang kerusakan total. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan melakukan kajian terhadap beberapa sumber pustaka. Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa konsep kecerdasan spiritual yang dipopulerkan oleh Zohar dan Marshall merupakan pencampuran dari perkembangan dari psikologi transpersonal yang dipopulerkan oleh Victor Frankl dan juga ajaran dari humanisme kosmis yang merupakan akara dari gerakan zaman baru. Ada tiga kesimpulan yang diperoleh dari pengkajian ini yaitu: pertama, kecerdasan spiritual menganut paham humanisme, yang sangat menekankan pada potensi manusia sebagai makhluk ilahi; kedua, kecerdasan spiritual membawa manusia pada pemahaman sinkretisme, yang menganggap semua agama pada dasarnya sama karena menuju pada Yang Satu. Dengan demikian agama hanya dipandang sebagai satu bentuk panduan hidup; ketiga, kecerdasan spiritual membawa manusia pada kepercayaan akan adanya reinkarnasi, sebab harus ada jalan keluar bagi manusia yang tidak dapat mencapai keutuhan diri selama hidupnya di dunia. Mengingat adanya pemahaman yang menyimpang dari konsep kecerdasan spiritual yang cukup populer di tengah masyarakat pada masa kini, maka skripsi ini ditulis untuk memberikan tinjauan ulang terhadap konsep tersebut dari sudut Calvinisme tentang kerusakan total. Dengan demikian diharapkan para hamba Tuhan, aktivis dan setiap orang percaya lainnya dapat memiliki pemahaman yang benar akan konsep kecerdasan spiritual dan tidak disesatkan dengan pemahaman yang menyimpang.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.titleRespons terhadap Konsep Inteligensi Spiritual (IS) : Sebuah Pendekatan Alternatif berdasarkan Konsep Calvinisme tentang Kerusakan Totalen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2310046001
dc.identifier.kodeprodi77201


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record