dc.description.abstract | Di tengah pluralitas agama yang ada pada saat ini, klaim kekristenan tradisional bahwa keselamatan hanya ada di dalam Kristus, dianggap oleh beberapa pemikir Kristen pluralis sebagai suatu sikap yang arogan dan tidak menghargai serta menghormati pemeluk agama lainnya. Menurut mereka, klaim kekristenan yang eksklusif tersebut adalah sumber konflik antara kekristenan dan agama lainnya, sehingga telah menjadi penghambat bagi terciptanya kehidupan bersama yang damai antara para pemeluk agama yang berbeda. Mereka mengusulkan agar kekristenan menanggalkan klaim keunikan Yesus sebagai juru selamat satu-satunya bagi manusia dan mengakui bahwa agama- agama lainjuga memiliki jalan keselamatannya masing-masing. Berdasarkan permasalahan tersebutlah, maka skripsi ini ditulis, yakni untuk meneliti apakah memang benar ucapan Yesus di dalam Yohanes 14:6 tidak berbicara tentang keunikan Yesus sebagai jalan satu-satunya kepada Allah.
Dalam membahas permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode penulisan studi literatur dan akan mengeksegesis Yohanes 14:6 tersebut guna menilai pemahaman mereka terhadap ucapan Yesus tersebut. Di akhir skripsi ini penulis akan mengkaji apakah memang benar kekristenan yang berpegang kepada keunikan Yesus sebagai Juruselamat satu-satunya tidak dapat hidup bersama dengan pemeluk agama yang lainnya dengan damai.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa jika kekristenan masih tetap berpegang teguh kepada Alkitab sebagai otoritas tertinggi, maka kekristenan harus mengakui akan keunikan Yesus sebagai juru selamat satu-satunya bagi manusia, karena klaim tersebut adalah yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Alasan dari para pemikir Kristen pluralis yang menolak klaim Yesus sebagai juru selamat satu-satunya bagi manusia, ternyata kebenaraimya patut dipertanyakan dan diragukan. Pembahasan di dalam skripsi ini juga menunjukkan bahwa percaya kepada keunikan Yesus sebagai juru selamat satu-satunya bukanlah suatu penghalang bagi kehidupan bersama yang damai dengan para pemeluk agama lainnya. Karena percaya kepada keunikan Yesus sebagai satu-satunya juruselamat, tidak dapat dianggap sebagai suatu tindakan yang tidak menghargai dan menghormati pemeluk agama lainnya, sehingga dapat menimbulkan keresahan di dalam kehidupan bersama antar para pemeluk agama yang ada. | en_US |