Show simple item record

dc.contributor.advisorPranoto, Irwan
dc.contributor.authorSylvia, Irene
dc.date.accessioned2021-03-24T03:39:15Z
dc.date.available2021-03-24T03:39:15Z
dc.date.issued2014-04
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1183
dc.description.abstractKebangkitan Yesus adalah peristiwa yang sangat signifikan bagi kehidupan orang Kristen. Paulus dalam 1 Korintus 15:14 mengatakan: andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Tanpa peristiwa kebangkitan, kekristenan hanya akan menjadi sebuah kebodohan belaka karena seluruh dasar iman Kristen dipertaruhkan di dalam kepercayaan bahwa Yesus bangkit dari kematian dan mengalahkan maut. Fakta kebangkitan ini tidak semudah itu diterima oleh pihak-pihak non-Kristen atau pihak-pihak skeptis. Keragu-raguan ini muncul dengan pertimbangan bahwa tidak mungkin ada orang yang sudah meninggal, lalu hidup kembali. Berkenaan dengan keragu-raguan ini, banyak asumsi dimunculkan tentang kosongnya kubur Yesus, tentang perjumpaan Yesus dengan pengikut-pengikut-Nya, dan tentang narasi kebangkitan Yesus di dalam Injil, antara lain: mayat Yesus dicuri oleh murid-murid-Nya; pengikut Yesus hanya mengalami halusinasi, atau kitab Injil hanyalah tulisan yang dibuat oleh gereja mula-mula dan hanya sebuah tulisan yang subjektif. Asumsi-asumsi yang dikeluarkan ini membawa pengaruh kepada pertahanan kepercayaan dan iman orang-orang Kristen. Banyak orang akhirnya menjadi ragu dan meninggalkan kekristenan. Berkaitan dengan keragu-raguan berbagai pihak, perlu ada pembuktian dari peristiwa kebangkitan Yesus tersebut. Kesaksian perempuan, khususnya kehadiran Maria Magdalena yang memberikan kesaksian tentang kebangkitan Yesus menjadi salah satu sarana untuk membuktikan bahwa peristiwa kebangkitan Yesus memang benar pernah terjadi dan bukan hanya isapan jempol semata. Perempuan yang pada masa tersebut dianggap sebagai pihak minoritas dan tidak dipandang oleh masyarakat sekitar, namun dipercayakan dan dititipkan sebuah berita besar bagi keberlangsungan iman orang Kristen. Pertanyaan mulai muncul apakah kesaksian dari pihak minoritas dan tidak dianggap masyarakat ini dapat dipercaya, khususnya untuk membuktikan sahnya kebangkitan Yesus. Dengan hadirnya pembuktian atas peristiwa kebangkitan sekali lagi, akan menolong gereja dan orang-orang Kristen untuk beriman dengan sungguh akan Kristus dan kebangkitan-Nya yang menyelamatkan.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectPembuktianen_US
dc.subjectKitab Injilen_US
dc.subjectMaria Magdalenaen_US
dc.subjectTradisi greko-romaen_US
dc.subjectTradisi yahudien_US
dc.subjectPerempuanen_US
dc.subjectKesaksianen_US
dc.subjectKebangkitanen_US
dc.titleMaria Magdalena sebagai Saksi Kunci Kebangkitan Yesus : Analisis terhadap Peran Maria Magdalena dalam Peristiwa Kebangkitan Yesus untuk Membuktikan Keabsahan dari Peristiwa Kebangkitan Yesusen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2315127401
dc.identifier.kodeprodi77201


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record