dc.description.abstract | Khotbah sering kali tidak menggairahkan, tidak menyebabkan perubahan yang signifikan, tidak ada pertumbuhan yang nyata dalam iman, dan firman Tuhan seperti masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Jemaat kadang tidak mengerti isi khotbah. Kalaupun mereka mengerti, mereka tidak menghubungkan kebenaran tersebut dengan kehidupan mereka, apalagi untuk melakukan kebenaran tersebut. Banyak jemaat yang meskipun mengerti isi kebenaran Alkitab namun tidak merefleksikan kebenaran tersebut ke dalam hidup mereka, sehingga mereka tidak melihat kaitan kebenaran tersebut dengan hidup mereka. Akibatnya, tidak ada perubahan sikap, tingkah laku, maupun perbuatan. Alkitab mencatat perintah Tuhan kepada para pendengar untuk tidak hanya mendengar, namun juga merenungkan, dan melakukan kebenaran yang baru saja mereka dengarkan itu. Maka, pertanyaan utama dalam tulisan ini adalah: Apakah catatan khotbah dan pertanyaan refleksi di dalam khotbah menolong pemahaman pendengar akan pesan khotbah dan mendorong pendengar untuk melakukan khotbah yang baru saja didengarnya? Hasil penelitian menyatakan bahwa catatan khotbah dan refleksi dalam khotbah menolong pendengar untuk mengingat dan memahami kebenaran yang didengarnya, dan untuk menganalisa dan mengevaluasi kebenaran yang didengarnya dengan kehidupannya. Dengan demikian, seorang pendengar akan menindaklanjuti kebenaran yans sudah dievaluasinya itu dengan perubahan sikap dan/atau tingkah laku, atau rencana aksi ke depan. | en_US |