Show simple item record

dc.contributor.advisorTanudjaja, Rahmiati
dc.contributor.authorPriatna, Hardja
dc.date.accessioned2021-03-24T03:02:11Z
dc.date.available2021-03-24T03:02:11Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1178
dc.description.abstractKapan kehidupan manusia berawal sebagai satu pribadi manusia seutuhnya masih terus menjadi perdebatan di kalangan filsuf, teolog, psikolog, dan juga para dokter. Dengan disahkannya UU Kesehatan tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah No. 61/2014 tentang kesehatan reproduksi yang mengatur tentang pengecualian atas larangan aborsi, maka di Indonesia dapat dilakukan tindakan aborsi jika ada kondisi darurat medik dan jika ibu merupakan korban perkosaan pada janin yang usinya kurang dari 40 hari terhitung dari hari pertama haid terakhir. Firman Tuhan menyebutkan janin dalam kandungan sebagai manusia seutuhnya. Ilmu kedokteran mempelajari embriologi yang dalam penelitiannya menyebutkan bahwa sel baru yang terbentuk segera setelah pertemuan inti sel sperma dengan inti sel telur akan menggandakan DNA. Segera setelah sintesis DNA dan kromosom yang lengkap termasuk yang menentukan jenis kelamin, maka lengkaplah embrio ini menjadi manusia sebagai satu individu/pribadi. Pertanyaan utama dalam tulisan ini adalah: Kapankah awal kehidupan manusia dimulai? Selanjutnya, pertanyaan tersebut berkembang menjadi: Apakah aborsi sesuai dengan firman Tuhan? Penemuan jawaban dari kedua pertanyaan ini akan dipaparkan dan dijelaskan dalam tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, menurut responden, sebuah kehidupan manusia berawal sejak terjadinya pembuahan akibat pertemuan sel sperma dan sel telur. Menurut ilmu kedoteran terkini, segera setelah pertemuan tersebut embrio sudah memiliki struktur DNA yang lengkap dan jenis kelaminnya sudah ditentukan pada hari pertama. Alkitab menuliskan adanya pribadi/kehidupan manusia sejak masih ada di dalam kandungan. Itu sebabnya responden menolak pengecualian larangan aborsi yang diatur oleh PP Nomor 61/2014. Jadi kesimpulannya, awal mula kehidupan manusia seutuhnya yang adalah ciptaan Allah dimulai sejak hari pertama pembuahan. Alkitab menolak aborsi dengan segala alasan. Dokter-dokter Kristen perlu memahami PP ini dan firman Tuhan yang mendasarinya sehingga dapat tetap menerapkan kebenaran firman-Nya.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectawal mula kehidupanen_US
dc.subjectaborsien_US
dc.subjectfirman Tuhanen_US
dc.subjectilmu kedokteranen_US
dc.subjectperaturan pemerintahen_US
dc.subjectdokter kristenen_US
dc.titlePenelitian tentang Awal Kehidupan dan Aborsi menurut Firman Tuhan dan Ilmu Kedokteran sebagai Respons terhadap Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61/2014 tentang Pengecualian atas Larangan Aborsi serta Pemahaman dan Penerapannya bagi Dokter-dokter Kristen di Tangerangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2322015701
dc.identifier.kodeprodi77101


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record