dc.description.abstract | Kapan kehidupan manusia berawal sebagai satu pribadi manusia seutuhnya masih terus menjadi perdebatan di kalangan filsuf, teolog, psikolog, dan juga para dokter. Dengan disahkannya UU Kesehatan tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah No. 61/2014 tentang kesehatan reproduksi yang mengatur tentang pengecualian atas larangan aborsi, maka di Indonesia dapat dilakukan tindakan aborsi jika ada kondisi darurat medik dan jika ibu merupakan korban perkosaan pada janin yang usinya kurang dari 40 hari terhitung dari hari pertama haid terakhir. Firman Tuhan menyebutkan janin dalam kandungan sebagai manusia seutuhnya. Ilmu kedokteran mempelajari embriologi yang dalam penelitiannya menyebutkan bahwa sel baru yang terbentuk segera setelah pertemuan inti sel sperma dengan inti sel telur akan menggandakan DNA. Segera setelah sintesis DNA dan kromosom yang lengkap termasuk yang menentukan jenis kelamin, maka lengkaplah embrio ini menjadi manusia sebagai satu individu/pribadi. Pertanyaan utama dalam tulisan ini adalah: Kapankah awal kehidupan manusia dimulai? Selanjutnya, pertanyaan tersebut berkembang menjadi: Apakah aborsi sesuai dengan firman Tuhan? Penemuan jawaban dari kedua pertanyaan ini akan dipaparkan dan dijelaskan dalam tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, menurut responden, sebuah kehidupan manusia berawal sejak terjadinya pembuahan akibat pertemuan sel sperma dan sel telur. Menurut ilmu kedoteran terkini, segera setelah pertemuan tersebut embrio sudah memiliki struktur DNA yang lengkap dan jenis kelaminnya sudah ditentukan pada hari pertama. Alkitab menuliskan adanya pribadi/kehidupan manusia sejak masih ada di dalam kandungan. Itu sebabnya responden menolak pengecualian larangan aborsi yang diatur oleh PP Nomor 61/2014. Jadi kesimpulannya, awal mula kehidupan manusia seutuhnya yang adalah ciptaan Allah dimulai sejak hari pertama pembuahan. Alkitab menolak aborsi dengan segala alasan. Dokter-dokter Kristen perlu memahami PP ini dan firman Tuhan yang mendasarinya sehingga dapat tetap menerapkan kebenaran firman-Nya. | en_US |