Signifikansi IDMC dalam Meneropongi Faktor-faktor Penghambat Pemuda GKIM Majesty untuk Menjadi Pemimpin Kelompok Kecil Pemuridan
Abstract
Amanat Agung Tuhan Yesus: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka...dan ajarlah mereka ..." (Mat. 28:19-20). Kita bisa melihat bahwa penekanan amanat ini ada pada mengajarkan, menjadi saksi, dan menjadi murid. Kesalahan konsep mengenai Amanat Agung: Bukan "pesan untuk diberitakan" tapi "kehidupan yang dihidupi." Bukan "jumlah" melainkan "ketaatan". Bukan "murid" melainkan "memuridkan semua bangsa". Jadi inti dari pelayanan yang dinyatakan di dalam Amanat Agung dan Perintah Agung adalah pemuridan yang direncanakan. Pemahaman pemuridan secara Alkitabiah ini menempatkan Amanat Agung di dalam misi inti dari gereja. Tetapi apa yang gereja-gereja pada umumnya lakukan di dalam pelayanannya bagi dunia? Pemuridan seperti apa yang seharusnya diadakan? Mengapa pemuridan tidak bisa berkembang, faktor-faktor penghambat apa yang menyebabkan tidak semua mereka yang sudah dibimbing dalam kelompok kecil pemuridan ini dapat secara langsung menjadi pemimpin kelompok kecil pemuridan berikutnya? Inilah yang akan menjadi sorotan penulis di dalam menulis dan merencanakan penelitiannya di dalam tesis ini, yang penulis tujukan bagi gereja-gereja pada umumnya dan khususnya bagi gereja di mana penulis melayani. Penelitian tesis ini berfokus pada pertanyaan: "Mengapa pemuda GKim Ka Im Tong cabang Majesty sulit menjadi pemimpin kelompok kecil pemuridan?" Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat.