Hubungan antara Relasi Ayah-Anak dan Dukungan Sosial dengan Daya Tahan terhadap Stres pada Usia Dewasa Awal
Abstract
Penelitian bertujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara relasi ayah-anak dengan daya tahan stres? Apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan daya tahan stres? Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan menggunakan teknik sampling nonprobabilitas berupa sampling purposif. Teknik sampling purposif yaitu subjek yang diambil berdasarkan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian dan kemudian dilakukan penilaian dan upaya cermat untuk memperoleh sampel yang representatif. Data penelitian diolah dengan menggunakan program statistik SPPS Statistik 21 dengan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson untuk pengolahan datanya. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Kristen dari fakultas Ilmu Administrasi (11,3%), Hukum (10,4%), Perikanan (3,5%), Perencanaan Wilayah Kota (0,9%), Kedokteran (20,9%), Ekonomi dan Bisnis (5,2 %), Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (0,9%), Teknik (11,3%), Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (27%), dan Pertanian (8,7%) di Universitas Brawijaya. Usia rata-rata responden adalah 19 tahun dengan jumlah responden laki-laki 38 (33%) dan jumlah responden perempuan 77 orang (67%). Jumlah total subjek penelitian adalah 115 orang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengukur variabel daya tahan stres, relasi ayah-anak dan dukungan sosial. Instrumen yang digunakan untuk mengukur daya tahan stres adalah skala daya tahan stres dari Heman Elia (1995) yang terdiri dari 34 item. Instrumen yang digunakan untuk mengukur relasi ayah-anak adalah skala Perception of Parents Scale dari Youniss dan Smollar (1991) yang terdiri dari 18 item. Instrumen yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial adalah skala Social Support- Friend Scale (PSS- Fr) dari Procidano dan Heller 91983) yang terdiri dari 20 item pertanyaan. Hasil pengolahan data memperlihatkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara relasi ayah-anak dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Demikian juga dengan hubungan antara dukungan sosial dan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Hasil pengolahan data memperlihatkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Dengan demikian, hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua hipotesis penelitian diterima. Hasil dioalah dengan program statistik SPPS Statistik 21 dengan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: terdapat hubungan antara relasi ayah-anak dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Semakin tinggi relasi ayah-anak, maka semakin tinggi daya tahan stres pada usia dewasa awal; terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Semakin tinggi dukungan sosial, semakin tinggi daya tahan stres pada usia dewasa awal. Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah: (1) Saran teoretis yang ditujukan demi peningkatan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai daya tahan stres adalah sebagai berikut: (a) Perlunya memperhitungkan variabel lain yang mempunyai peran pula pada daya tahan stres, seperti faktor ibu. Ayah dan ibu adalah mitra yang aktif dalam melaksanakan peranan sebagai orang tua. Keduanya mempunyai dampak langsung perkembangan anak. Dengan demikian, faktor ibu adalah faktor yang penting untuk diteliti. Diharapkan penelitian mendatang dapat memperhitungkan pula faktor ini. (b) Perlunya memperhitungkan populasi lain, seperti populasi pada usia dewasa menengah. Diharapkan penelitian mendatang dapat memperhitungkan pula populasi ini. Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:Apakah terdapat hubungan antara relasi ayah-anak dengan daya tahan stres? Apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan daya tahan stres? Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan menggunakan teknik sampling nonprobabilitas berupa sampling purposif. Teknik sampling purposif yaitu subjek yang diambil berdasarkan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian dan kemudian dilakukan penilaian dan upaya cermat untuk memperoleh sampel yang representatif. Data penelitian diolah dengan menggunakan program statistik SPPS Statistik 21 dengan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson untuk pengolahan datanya. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Kristen dari fakultas Ilmu Administrasi (11,3%), Hukum (10,4%), Perikanan (3,5%), Perencanaan Wilayah Kota (0,9%), Kedokteran (20,9%), Ekonomi dan Bisnis (5,2%), Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (0,9%), Teknik (11,3%), Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (27%), dan Pertanian (8,7%) di Universitas Brawijaya. Usia rata-rata responden adalah 19,91 tahun dengan jumlah responden laki-laki 38 (33%) dan jumlah responden perempuan 77 orang (67%). Jumlah total subjek penelitian adalah 115 orang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengukur variabel daya tahan stres, relasi ayah-anak dan dukungan sosial. Instrumen yang digunakan untuk mengukur daya tahan stres adalah skala daya tahan stres dari Heman Elia (1995) yang terdiri dari 34 item. Instrumen yang digunakan untuk mengukur relasi ayah-anak adalah skala Perception of Parents Scale dari Youniss dan Smollar (1991) yang terdiri dari 18 item. Instrumen yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial adalah skala Social Support- Friends Scale (PSS- Fr) dari Procidano dan Heller (1983) yang terdiri dari 20 item pernyataan. Hasil pengolahan data memperlihatkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara relasi ayah-anak dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Demikian juga dengan hubungan antara dukungan sosial dan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Hasil pengolahan data memperlihatkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Dengan demikian, hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua hipotesis penelitian diterima. Hasil diolah dengan program statistik SPPS Statistik 21 dengan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan antara relasi ayah-anak dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal. Semakin tinggi relasi ayah-anak, maka semakin tinggi daya tahan stres pada usia dewasa awal; Terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan daya tahan stres pada usia dewasa awal.Semakin tinggi dukungan sosial, semakin tinggi daya tahan stres pada usia dewasa awal. Saran yang dapat diberikan melalui penelitian adalah: (1) Saran teoretis yang ditujukan demi peningkatan khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai daya tahan stres adalah sebagai berikut: (a) Perlunya memperhitungkan variabel lain yang mempunyai peran pula pada daya tahan stres, seperti faktor ibu. Ayah dan ibu adalah mitra yang aktif dalam melaksanakan peranan sebagai orang tua. Keduanya mempunyai dampak langsung perkembangan anak. Dengan demikian, faktor ibu adalah faktor yang penting untuk diteliti. Diharapkan penelitian mendatang dapat memperhitungkan pula faktor ini (b) Perlunya memperhitungkan populasi lain, seperti populasi pada usia dewasa menengah. Diharapkan penelitian mendatang dapat memperhitungkan pula populasi ini.