dc.description.abstract | Dalam skripsi ini, penulis melakukan eksposisi dari Yohanes 3:1-20 tentang Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya. Berdasarkan eksposisi dari perikop ini, penulis mendapatkan tiga peran Yesus sebagai pemimpin-pelayan: pertama, Yesus menunjukkan kasih dan pengorbanan yang besar (self-sacrificial love) kepada murid-murid-Nya. Ia menunjukkan totalitas dalam mengasihi dan berkorban dengan membasuh kaki murid murid-Nya, termasuk Yudas Iskariot-murid yang akan mengkhianati-Nya, di saat tidak ada satu pun dari murid-murid-Nya yang mau melakukannya. Kedua, Yesus menunjukkan kerendahan hati (self-humility) kepada murid-murid-Nya. Tindakan pembasuhan kaki adalah tindakan yang melawan budaya pada saat itu, di mana tindakan ini scharusnya dilakukan oleh scorang hamba. Namun, Ycsus melakukannya. Ketiga, Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya agar memiliki sikap pemimpin-pelayan dalam melakukan pelayanan. Yesus bukan hanya melakukan tindakan pembasuhan kaki, namun ia juga memberikan pengajaran mengenai tindakan tersebut. Melalui pengajaran-Nya, Ia mau murid-murid-Nya juga melakukan tindakan ini ketika melakukan pelayanan serta memiliki sikap seorang hamba yang siap untuk mengalami penderitaan seperti yang Yesus alami.
Saat ini kepemimpinan sedang mengalami kondisi yang memprihatinkan. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan yang yang diperjuangkan bersama oleh pemimpin dan pengikutnya. Kepemimpinan juga berbicara mengenai proses mempengaruhi yang dilakukan oleh seorang pemimpin kepada pengikutnya. Seorang pemimpin Kristen adalah scorang yang dipanggil oleh Tuhan untuk menjalankan kepemimpinan dengan mengenakan karakter Kristus. Salah satu pemimpin Kristen adalah gembala sidang.
Gembala sidang berperan sebagai pemimpin di gereja, namun seringkali mereka tidak menjalankan kepemimpinannya dengan baik. Penulis menemukan tiga kondisi krisis dalam kepemimpinan gembala sidang masa kini: pertama, gembala sidang yang memimpin untuk mengejar kesuksesan dan ambisi pribadi. Kedua, gembala sidang yang memimpin dengan kesombongan. Ketiga, gembala sidang yang memimpin dengan tipe otoriter.
Peran Yesus sebagai pemimpin-pelayan dapat dijadikan model kepemimpinan bagi gembala sidang masa kini: pertama, seorang gembala sidang harus memimpin dengan kasih dan pengorbanan. Kedua, seorang gembala sidang harus memimpin dengan kerendahan hati. Ketiga, seorang gembala sidang harus melakukan regenerasi para pemimpin. Ketiga hal inilah yang seharusnya dilakukan oleh gembala sidang dalam menjalankan kepemimpinan di gereja. | |