dc.description.abstract | Dalam pelayanan khotbah ekspositori, seorang pengkhotbah perlu untuk memahami berita dari teks Alkitab yang dikhotbahkannya dan menyampaikan berita tersebut kepada para pendengarnya. Seorang pengkhotbah perlu membuat khotbah sedemikian rupa sehingga para pendengarnya dapat memahami, merespons terhadap kebenaran, dan melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaannya, bagaimana respons pendengar jemaat lansia IPC Randwick Sydney terhadap khotbah aplikatif? Aplikasi khotbah sangat ditekankan di dalam Alkitab, hal ini terlihat di dalam pengajaran Alkitab dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Salah satu contohnya adalah khotbah rasul Paulus yang dalam khotbah-khotbahnya sangat menekankan agar setiap pendengar dapat merespons berita kebenaran dengan melakukannya. Penelitian ini bersifat kualitatif-deskriptif dengan melakukan wawancara kepada tiga jemaat lansia IPC Randwick Sydney yang mewakili jemaat lansia gereja tersebut. Penelitian ini menunjukkan bagaimana respons pendengar terhadap khotbah yang telah didengarnya. Bagi mereka, uraian kebenaran Alkitab tidaklah cukup, kebenaran juga harus dinyatakan dengan pengalaman pribadi. Mereka terbuka terhadap emosi mereka, sehingga sebuah komunikasi yang menyentuh hati merupakan sebuah pola yang perlu diperhatikan oleh pengkhotbah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa khotbah yang aplikatif secara siginifikan telah menarik perhatian pendengar, sehingga mereka dapat memahami pesannya, serta dapat memotivasi pendengar untuk melakukan firman Tuhan. Dengan demikian, khotbah yang aplikatif akan membuat khotbah itu mengena pada kebutuhan pendengar dalam menjangkau pendengar jemaat lansia. | en_US |