• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • S.Th.
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • S.Th.
    • View Item

    Konsep Pelayanan Kasih Menurut Surat 2 Korintus 8-9 dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Memberi Dalam Gereja

    Thumbnail
    View/Open
    Bab 1 (908.9Kb)
    Bab 2 (959.1Kb)
    Bab 3 (1.009Mb)
    Bab 4 (713.7Kb)
    Bab 5 (683.4Kb)
    Ucapan Terimakasih (665.3Kb)
    Date
    2011
    Author
    Netty
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pelayanan kasih adalah salah satu konsep di dalam Alkitab yang kelihatannya sederhana, tetapi sulit untuk dilakukan oleh umat Kristen. Kesulitan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman yang benar mengenai pelayanan kasih, sehingga dilakukan ataupun tidak dilakukan tidak akan membawa dampak apapun dalam kehidupan Kristen. Orang-orang yang demikian akan beranggapan bahwa tindakan pelayanan kasih hanya merupakan suatu kegiatan sosial, sehingga ketika memberi bantuan, mereka memberi dengan alakadarnya, selain itu ada orang-orang yang melakukan tindakan pelayanan kasih dengan motivasi yang keliru yalcni, agar mendapat berkat yang melimpah. Semua ini dapat terjadi disebabkan karena memiliki konsep yang keliru mengenai pelayanan kasih. Dalam Perjanjian Lama, Allah berulang-ulang menekanlcan mengenai pelayanan kasih, di mana umat Israel dituntut untuk menolong para janda, anak yatim, orang asing dan menolong orang-orang miskin yang berada di tengah-tengah mereka. Demikian pula dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus sendiri melakukan tindakan-tindakan pelayanan kasih dengan cara, memberi makan ribuan orang, mencelikkan mata yang buta, menyembuhkan orang lumpuh, orang kusta, dan segala macam penyakit, bahkan Dia rela menyerahkan nyawa-Nya demi menebus dosa manusia. Paulus, seorang rasul juga menekankan hal ini. Dalam surat 2 Korintus 8 dan 9, Paulus mengingatkan jemaat di Korintus untuk melakukan tindakan pelayanan kasih, yang berupa pengumpulan dana bagi orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem. Melalui surat 2 Korintus 8 dan 9 Paulus menerapkan prinsip-prinsip dasar dalam melakukan tindakan pelayanan kasih yakni dengan sukarela, sukacita, murah hati, dengan antusias, dan penuh pengorbanan. Prinsip-prinsip ini dapat dimiliki apabila yang bersangkutan telah mengalami kasih karunia Allah dalam hidupnya, sehingga kasih karunia Allah menggerakkan orang tersebut untuk melakukan tindakan pelayanan kasih, dan dengan demikian hasil dari tindakan pelayanan kasih akan menimbulkan ucapan syukur kepada Allah. Konsep pelayanan kasih ini seharusnya dimiliki oleh setiap orang-orang percaya pada masa kini. Apabila konsep ini dihidupi dan diterapkan oleh anak-anak Tuhan, maka pelayanan kasih atau pelayanan memberi di dalam gereja akan menciptakan suatu persekutuan yang indah, dan menjadi suatu pelayanan yang membawa keharuman bagi nama Tuhan, dan pengucapan syukur serta kemuliaan bagi nama-Nya
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1113
    Collections
    • S.Th.

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT