dc.description.abstract | Sejak berdirinya gereja Tuhan, maka muncullah hamba Tuhan, dan otomatis muncul juga anak-anak hamba Tuhan. Sehubungan dengan standar firman Tuhan bagi hamba Tuhan yang tinggi, jemaat turut menuntut hamba Tuhan untuk mencapai standar tersebut. Lepas dari semua itu hamba Tuhan sendiri juga memmtut hal yang sama atas dirinya. Di antara tuntutan firman Tuhan, jemaat, dan hamba Tuhan sendiri, anak-anak hamba Tuhan menjadi pribadi yang terjebak di antaranya. Sebagai seorang anak, yang tidak memilih untuk menjadi anak hamba Tuhan, anak hamba Tuhan hams menghadapi tuntutan yang dituntut ke atas orang tuanya dan lebih lagi. Kenyataan yang terlihat dalam sikap para hamba Tuhan secara umum adalah hamba Tuhan menomorduakan keluarganya sendiri jika dibanding dengan keluarga Allah yakni jemaat Allah. Umsan jemaat lebih diutamakan sehingga seringkali dibawa pulang ke mmah. Masalah-masalah jemaat, sisi-sisi bumk dari jemaat Allah, dosa-dosa jemaat, belum lagi kelelahan hamba Tuhan semuanya dibawa ke dalam keluarga hamba Tuhan. Dengan membawa kelelahan, hamba Tuhan dan begitu banyak pikiran, fokus hamba Tuhan sudah tidak lagi di atas anak-anaknya walaupun dia sudah pulang ke rumah. Anak hamba Tuhan bagaimanapun hanyalah seorang anak. Dia juga butuh semua yang dibutuhkan seorang anak. Kasih, pengasuhan, disiplin, dan bimbingan. Menghadapi segala tantangan yang anak hamba Tuhan hadapi, anak hamba Tuhan yang tidak dipersiap untuk menghadapi semua itu bergumul antara melakukan kebenaran yang diajarkan kepadanya dan kedagingannya. Dalam kondisi demikian, banyak anak hamba Tuhan yang mendewasa dengan kecacatan karakter yang akhimya menjadi bagian dari diri mereka seumur hidup mereka. Mengikutinya, permasalahan jemaat menghadapi anak-anak hamba Tuhan karena adanya permasalahan karakter di kalangan mereka juga menyusul. Dampak hal ini kepada jemaat Tuhan dan masyarakat belum percaya cukup signifikan. Melihat masalah karakter dalam diri anak-anak hamba Tuhan memicu jemaat dan masyarakat untuk bertanya apakah hamba Tuhan mampu untuk mengurus jemaat Tuhan apabila mengurus keluarganya sendiri pun dia tidak mampu. Menghadapi tekanan ini, para hamba Tuhan berusaha agar anak-anaknya terlihat terurus. Anak hamba Tuhan yang kemudian menyadari bahwa sikapnya membawa dampak kepada karier orang tuanya dan dengan keinginan untuk melindungi orang tuanya anak hamba Tuhan berusaha untuk tampak baik dengan hanya menampilkan yang baik. Semua yang jelek tapi nyata tetap disembunyikan dan ditekan. Dari itu, muncullah kecacatan yang lebih dari sebelumnya dalam diri anak hamba Tuhan. Ada hal yang dapat dilakukan untuk memulihkan masalah karakter atau menghindari masalah karakter dalam anak hamba Tuhan. Agar itu dapat tercapai, orang tua memainkan peran utama. Pertama-tama orang tua perlu sadar perannya lalu memainkannya. Sadar tantangan yang dihadapi anak mereka dan memperlengkapi, menolong, dan bersama-sama mereka menghadapinya. Selanjutnya, jemaat perlu memahami peran mereka dalam pembentukan karakter anak-anak hamba Tuhan dan memainkannya.Diharapkan melalui skripsi ini para hamba Tuhan dapat memainkan peran mereka dengan lebih baik lagi, masalah karakter anak hamba Tuhan tertangani, dan jemaat Tuhan mendukung usaha ini sehingga anak-anak hamba Tuhan yang ada membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. | en_US |