Show simple item record

dc.contributor.advisorTimotius Fu
dc.contributor.authorDestari, Liani
dc.date.accessioned2021-03-10T02:24:13Z
dc.date.available2021-03-10T02:24:13Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1104
dc.description.abstractAgama Kong Hu Cu, yang ada di Indonesia, merupakan salah satu dari kepercayaan orang Tionghoa. Sebelum agama Kong Hu Cu diakui, penganut dari agama tersebut “masuk” ke dalam agama Kristen dengan tujuan agar dapat memiliki identitas sebuah agama yang diakui di Indonesia. Namun, agama Kong Hu Cu sekarang telah diakui secara resmi oleh pemerintah Indonesia sehingga agama tersebut dapat dianut oleh masyarakat Indonesia. Dalam pengajaran agama Kong Hu Cu, terdapat konsep keselamatan yang tidak memerlukan seorang “pengantara” untuk masuk ke dalam surga. Hal ini disebabkan karena dalam ajaran tersebut terdapat konsep manusia yang lahir tanpa natur dosa sehingga manusia diyakini dapat mencapai surga dengan usaha dari diri sendiri. Melihat keadaan tersebut, maka diperlukan penginjilan sebagai sarana untuk membuat penganut agama Kong Hu Cu memiliki pengertian yang benar mengenai konsep keselamatan yang sesungguhnya. Penginjilan kepada orang lain merupakan perintah dari Tuhan Yesus sendiri sebelum Dia terangkat ke surga. Penginjilan tersebut dapat dilakukan kepada pengaut agama Kong Hu Cu dengan memakai pengajaran dan tradisi dari agama tersebut yang dikontekstualisasikan dan diberikan pemaknaan sesuai dengan ajaran Kristen. Misalnya, hari raya Imlek yang dirayakan oleh orang Tionghoa. Dalam kisah tersebut terdapat kesamaan dengan hari raya Paskah orang Yahudi yang diceritakan di dalam Alkitab. Dari kesamaan ini dapat dicari titik celah untuk melakukan penginjilan kepada penganut agama Kong Hu Cu. Selain itu, umat Kong Hu Cu yang mayoritas orang Tionghoa sangat menghargai sesama etnis mereka sehingga orang percaya yang keturunan Tionghoa memiliki potensi yang besar untuk memenangkan jiwa bagi Allah. Setelah penganut agama Kong Hu Cu menjadi orang percaya, pemuridan atau tindak lanjut penginjilan perlu dilakukan sebagai langkah berikut dalam usaha mendewasakan iman petobat baru yang telah diinjili. Dengan melakukan pemuridan diharapkan penganut agama Kong Hu Cu yang baru bertobat dapat bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus bahkan bersaksi untuk kemuliaan nama Allah.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectKong Hu Cuen_US
dc.subjectKeselamatanen_US
dc.subjectPenginjilanen_US
dc.subjectKontekstualisasien_US
dc.titleKonsep Keselamatan Dalam Agama Kong Hu Cu dan Implikasinya Terhadap Penginjilan Bagi Umat Kong Hu Cu di Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi77201


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record