dc.description.abstract | Sejarah yang panjang dalam pelayanan misi yang bersifat dualisme telah terukir dalam pelayanan dari gereja Tuhan dalam suatu jangka waktu yang panjang. Dualisme ini adalah bagaimana gereja memiliki pemahaman misi dan praktik misi. Di pihak yang satu, sangat menekankan semangat pelayanan yang mengedepankan pelayanan misi sebagai pelayanan yang bersifat rohani dan cenderung mengabaikan hal yang bersifat jasmani. Keselamatan jiwa adalah segalanya, dan tugas pelayanan misi adalah mengabarkan Injil untuk keselamatan jiwa-jiwa ini. Pihak yang lain sangat menekankan aspek secara jasmani atau pelayanan yang bersifat sosial, di mana yang terpenting pelayanan dan praktik misi adalah untuk pemberdayaan manusia untuk keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan. Keduanya tampak seperti terpisah, dengan penekanan yang berbeda, dan melalui paradigma baru dalam konsep misi bahwa keduanya sebetulnya adalah perlu saling melengkapi dan menjadi utuh, maka konsep ini dapat disebutkan sebagai konsep pelayanan misi yang terintegrasi, dimana mempersatukan keduanya yang sama pentingnya dalam melaksanakan suatu transformasi manusia yang seutuhnya. Pelayanan misi yang terintegrasi ini menjadi suatu jawaban untuk mengatasi persoalan dualisme, dan konsep ini pun dikaji apakah sesuai dengan perspektif ajaran dan konsep misi dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Baru. Kajian ini juga menjadi suatu evaluasi bagi konsep pelayanan dan praktik misi di GPO, apakah sudah menyaksikan dan menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di muka bumi melalui kebenaran, keadilan, damai sejahtera, dan kasih yang dapat mentransformasi kehidupan suatu komunitas dengan memperhatikan secara holistik diri manusia yang membutuhkan kasih Allah. Gereja dipanggil untuk melaksanakan misi pelayanan yang terintegrasi yang membawa kasih dan keadilan Allah yang membawa suatu transformasi hidup dalam kehidupan manusia di dunia ini bagi segala kemuliaan Allah. | en_US |