Show simple item record

dc.contributor.advisorTanudjaja, Rahmiati
dc.contributor.authorTanusaputera, Suhandojo
dc.date.accessioned2021-03-10T01:47:04Z
dc.date.available2021-03-10T01:47:04Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1087
dc.description.abstractPerkembangan gaya beribadah (worship style) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi topik diskusi yang utama di antara pemimpin ibadah. Gereja-gereja, termasuk gereja tradisional injili telah terpaku kepadanya. Salah satu gaya beribadah yang banyak didiskusikan adalah blended worship yang digagas oleh Robert Webber, yang sangat menitikberatkan pengalaman beribadah. Gereja Kristus Ketapang telah menerapkan blended worship secara terbatas dalam tiga tahun belakangan ini dengan tujuan mengadakan ibadah yang kontekstual, serta menghadirkan pengalaman beribadah bagi jemaat. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa ibadah pada esensinya adalah spiritual discipline, pengalaman rohani yang mengubah setiap aspek hidup kita semakin tunduk dan taat kepada Allah. Pelayan ibadah mempunyai peranan penting dalam memimpin jemaat masuk ke dalam sebuah pengalaman beribadah. Oleh karena itu pertanyaan utama dalam tulisan ini adalah: Bagaimanakah pemahaman ibadah yang dimiliki oleh pelayan ibadah di Gereja Kristus Ketapang? Aspek apakah yang mempengaruhi pengalaman beribadah mereka dalam kaitan dengan penerapan blended worship? Proyek ini akan mengamati dan memverifikasi pemahaman ibadah dan pengalam beribadah berdasarkan hasil wawancara terhadap para pelayan ibadah. Penemuan dari pertanyaan tersebut akan dipaparkan dan dijelaskan dalam tesis ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa para pelayan ibadah telah menunjukkan kegairahan yang cukup besar untuk memahami ibadah, namun belum menggambarkan pemahaman secara alkitabiah yang cukup mengakar. Mereka juga memiliki pemahaman dasar bahwa aspek spiritualitas pribadi mempengaruhi pengalaman beribadah, namun tetap dipengaruhi oleh aspek teknis ibadah: lagu/pujian, musik/aransemen, dan multimedia. Kesimpulannya, para pelayan ibadah di Gereja Kristus Ketapang perlu mendapatkan pembinaan berkesinambungan dalam hal spiritualitas, teologis, dan teknis beribadah yang dikaitkan dengan penerapan blended worship.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectibadahen_US
dc.subjectpemahamanen_US
dc.subjectblended worshipen_US
dc.subjectpengalaman beribadahen_US
dc.subjectfirman Tuhanen_US
dc.titleStudi tentang Pemahaman Blended Worship dalam Korelasinya dengan Pengalaman Beribadah menurut Robert Webber berdasarkan Firman Tuhan dan Penerapannya di Gereja Kristus Ketapangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2322015701
dc.identifier.kodeprodi77101


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record