Show simple item record

dc.contributor.authorTunggaldinata, Wiriadi
dc.date.accessioned2021-03-09T04:18:56Z
dc.date.available2021-03-09T04:18:56Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/1075
dc.description.abstractSejak Zaman Pencerahan {Renaissance) figur Yesus sebagai manusia menjadi objek penelitian ilmu sejarah. Pencarian Yesus Sejarah dimulai oleh Hermann Samuel Reimarus, dan karya-karyanya dipublikasikan oleh Gotthold Ephraim Lessing. Sejak itu pencarian Yesus Sejarah mulai berkembang, kemudian menjadi semarak di dalam dua abad terakhir. Para pencari Yesus Sejarah melihat Alkitab tidak cukup untuk memberikan data- data tentang Yesus Sejarah secara lengkap, karena itu mereka menggunakan sumber- sumber lain di luar Alkitab untuk menemukan kembali figur Yesus Sejarah. Di dalam pencarian Yesus Sejarah dengan berdasarkan Rasionalisme dan kritik Alkitab, kebanyakan dari mereka menolak peristiwa kebangkitan Yesus. Akibatnya, mereka memperoleh gambaran Yesus Sejarah yang berbeda dengan ICristus iman, dan mereka berkesimpulan bahwa Kristus Iman tidak berkesinambungan dengan Yesus Sejarah. Kemudian mereka berpikir ulang mengenai Yesus sebagai Mesias, kedatangan-Nya yang kedua kali sebagai Anak Manusia, dan pemberitaan-Nya mengenai kedatangan Kerajaari Allah. Para pencari Yesus Sejarah menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias dalam arti politik, dan la mati sebagai pemimpin politik yang gagal untuk membebaskan bangsa Israel dari kekuasaan Romawi dan gagal mewujudkan kerajaan Israel. Bagi mereka. Kerajaan Allah adalah perwujudan pemerintahan barn dan tidak disempumakan pada akhir zaman. Karena itu mereka menolak pandangan mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai Anak Manusia untuk mewujudkan Kerajaan Allah yang sempuma. Sedangkan di dalam Kristus Iman, Yesus diberitakan dan diimani sebagai Mesias dalam arti rohani. Kristus Iman juga menekankan kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai Anak Manusia di akhir zaman. Begitu pula dengan Kerajaan Allah sebagai perwujudan pemerintahan Allah akan menjadi sempuma pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali. Peristiwa kebangkitan Yesus bagi kekristenan mempakan hal penting yang haras dipertahankan, sebab kebangkitan-Nya menjadi dasar iman Kristen. Kebangkitan Yesus juga sebagai titik Kesinambungan antara Kristus Iman dan Yesus Sejarah. Untuk membuktikan Kristus Iman berkesinambungan dengan Yesus Sejarah, maka perlu membahas terlebih dahulu mengenai kebangkitan Yesus sebagai fakta Sejarah. Karena Alkitab adalah firman Allah dan sebagai sumber utama, maka cerita kubur kosong, penampakan Yesus, dan perubahan para murid menjadi bukti kebangkitan Yesus sebagai peristiwa nyata, kebangkitan tubuh, dan kepercayaan jemaat mula-mula. Dengan demikian peristiwa kebangkitan Yesus bukan hasil karangan cerita para murid-Nya, tetapi kebangkitan Yesus sebagai fakta sejarah. Karena itu kekristenan tidak didirikan di atas dasar kebohongan para murid, melainkan di atas dasar Yesus dari Nazaret. Begitu pula kebangkitan Yesus menjadi kepercayaan jemaat mula-mula karena sesuai dengan keyakinan orang Yahudi mengenai kebangkitan orang saleh yang setia kepada Allah, seperti yang diajarkan dalam PL. Setelah membuktikan kebangkitan Yesus sebagai fakta sejarah, selanjutnya dibahas masalah kesinambungan Kristus Iman dengan Yesus Sejarah. Kebangkitan Yesus membuat orang Kristen mengakui semua mujizat-Nya sebagai peristiwa yang sungguh teijadi, dan mengakui-Nya sebagai Mesias. Karena itu orang Kristen menerima dan meyakini bahwa kematian-Nya adalah untuk menebus dosa manusia, dan kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa kuasa dosa sudah dipatahkan atau dikalahkan. Jadi, kebangkitan mensahkan Yesus sebagai Mesias yang bersifat rohani (berkonotasi soteriologi), berarti la sebagai Mesias seperti yang diimani kekristenan (Kristus Iman). Kemudian Yesus dengan menggunakan gelar Anak Manusia mengklaim pra- eksistensi-Nya dan menjadi pribadi yang menyempumakan Kerajaan Allah di akhir zaman. Karena itu Yesus sebagai Anak Manusia hams memiliki kekekalan, dan la melalui kebangkitan-Nya membuktikan diri-Nya yang kekal. Dengan demikian kebangkitan mensahkan Yesus sebagai Anak Manusia, dan menjadi jaminan akan kedatangan-Nya kembali untuk menyempumakan Kerajaan Allah. Keberadaan Yesus sebagai Mesias dan Anak Manusia berkenaan dengan pemberitaan Yesus mengenai kedatangan Kerajaan Allah. Perwujudan Kerajaan Allah tidak berhenti pada kematian-Nya, karena kebangkitan-Nya membuat perwujudan Kerajaan Allah yang sempuma terns berlangsung sampai kedatangan-Nya yang kedua kali di akhir zaman. Jadi, kebangkitan Yesus mensahkan peran Yesus sebagai Mesias dan Anak Manusia, serta perwujudan Kerajaan Allah terns berlanjut sampai kedatangan-Nya yang kedua kali di akhir zaman. Karena itu kebangkitan Yesus menjadi titik kesinambungan antara Kristus Iman dan Yesus Sejarah.en_US
dc.publisherSeminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.titleKebangkitan Yesus : Titik Kesinambungan Antara Kristus Iman dan Yesus Sejarahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2310046001
dc.identifier.kodeprodi77101


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record