Peran Kenabian Elia Dalam Memberitakan Kebenaran Firman Tuhan dan Relevansinya Bagi Pelayanan Hamba Tuhan Pada Era Pascamodern
Abstract
Pascamodemisme merupakan suatu tantangan yang paling utama bagi kekristenan pada masa kini, karena masyarakat pascamodern menolak kebenaran yang bersifat absolut, mutlak dan universal. Bagi mereka, kebenaran itu bersifat relatif. Setiap orang bebas meyakini kebenaran yang disukainya, dan tidak boleh seorang pun memaksakan kebenarannya kepadanya demikian juga sebaliknya. Pemikiran pascamodern telah mengancam iman Kristen. Terutama mengancam kebenaran Alkitab. Menghadapi arus pascamodemisme, hamba-hamba Tuhan hams kembali pada semangat back to the Bible. Hamba Tuhan hams menjadikan firman Tuhan menjadi pedoman di dalam kehidupan dan pelayanannya. Tuhan telah memanggil para hamba- Nya untuk mewartakan kebenaran firman-Nya. Oleh sebab itu hamba Tuhan dituntut untuk menjalankan peran dan panggilannya itu. Pada era pascamodern ini, setiap hamba Tuhan hams lebih berjuang keras dan bersungguh-sungguh dalam memberitakan kebenaran firman Tuhan. Para hamba Tuhan tidak boleh berpangku tangan, atau menunggu di tempat, tetapi harus lebih proaktif dalam menyatakan kebenaran. Untuk mendapatkan seorang model dalam memberitakan firman Tuhan dengan berani, sekalipun tantangan yang dihadapi tidak mudah, maka teladan Elia dapat menjadi salah satu contoh. Elia adalah seorang nabi yang sangat berani dalam menyatakan kebenaran firman Tuhan. Di dalam kesendiriannya, ia tetap setia melayani Tuhan. Dan ia berjuang keras untuk memberitakan kebenaran Tuhan dan firman-Nya. la tidak pandang bulu, penguasa dan umat Israel yang telah meninggalkan TUHAN, Allah mereka dan beribadah kepada Baal ia tegur. Elia dengan tegas menyatakan bahwa TUHAN adalah Allah Israel, Tuhan adalah Allah yang hidup. Elia setia dalam menyatakan kebenaran firman Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Dalam penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keberanian Elia dalam memberitakan kebenaran firman Tuhan didasarkan kepada dua hal; pertama, kepercayaannya kepada Tuhan, bahwa Tuhan adalah Allah yang benar dan hidup. Dia adalah Allah yang layak disembah dan ditaati; kedua, firman Tuhan adalah kebenaran, apa yang Allah telah firmankan pasti terjadi. Dalam kesetiaannya mengikuti Tuhan dan menyatakan kebenaran firman Tuhan, Elia tidak dibiarkan berjuang sendiri. Penyertaan dan pemeliharaan Tuhan nyata dalam kehldupannya. Diharapkan bahwa pembahasan ini dapat memberikan sumbangsih yang menimbulkan semangat, kekuatan, harapan, dan arahan bagi para hamba Tuhan untuk berani memberitakan kebenaran Tuhan dan firman- Nya.