Studi tentang Kesaksian Pribadi Paulus dalam Surat-suratnya dan Implikasinya bagi Penggunaan Kesaksian Pribadi Pengkhotbah sebagai Ilustrasi
Abstract
Ilustrasi merupakan bagian yang signifikan di dalam khotbah karena ilustrasi diperlukan untuk memberi penerangan terhadap penjelasan yang kurang niampu untuk dipahami pendengar. Dalam menyampaikan ilustrasi, pengkhotbah dapat menggunakan berbagai jenis, tetapi jenis yang paling berdampak bagi pendengar masa kini adalah eerita. Cerita tersebut dapat diambil dari berbagai sumber, baik dari cerita hidup bahkan eerita fiktif sekalipun. Namun, eerita akan menjadi lebih hidup apabila cerita tersebut berasal dari kesaksian pribadi pengkhotbah itu sendiri. Melalui kesaksian pribadi pengkhotbah, pendengar akan merasakan bahwa kebenaran yang disampaikan adalah nyata adanya. Ada banyak dampak positif dari penggunaan kesaksian pribadi, misalnya kesaksian pribadi pengkhotbah dapat membuat firman Tuhan semakin hidup, memberikan pengharapan kepada pendengar, menggugah pendengar untuk melakukan sesuatu berdasarkan firman Tuhan tanpa malu atau takut, memberi teladan bagi pendengar, menumbuhkan rasa hormat dan empati terhadap pengkhotbah, mempersiapkan pengkhotbah untuk membahas salah satu keprihatinan yang terdalam daii masalah jemaat, baik secara individu maupun komunal. Namun, kesaksian pribadi juga memiliki dampak negatif. Hal yang terutama adalah kesaksian pribadi dapat rnengaburkan fokus pendengar terhadap Injil, menimbulkan respons keraguan terhadap pengkhotbah, menimbulkan jarak antara pengkliotbah dan pendengar, serta menurunkan “harga” dan kualitas Idiotbah itu sendiri. Berangkat dari hal ini, sangat penting bagi pengkhotbah untuk memperhatikan penggunaan kesaksian pribadi yang tepat untuk menghindari dampak negatif
Kesaksian pribadi Paulus dalam beberapa bagian suratnya, yakni 2 Korintus 11:7-33,2 Korintus 12:1-10, dan 1 Timotius 1:12-17 telah memberikan contoh dari penggunaan kesaksian pribadi yang tepat. Melalui metode kepustakaan dan pendekatan deslcriptif-analitis dan sintesis yang dilakukan penulis, terdapat prinsip- prinsip yang dapat menjadi landasan bagi pengkhotbali dalam menggunakan kesaksian pribadi dalam ilustrasi. Prinsip-prinsip tersebut antara lain mencakup hal konten dan teknis. Dalam hal konten, pengkliotbah peiiu untulc memperhatikan kembali isi kesaksian pribadi, yang mana harusnya tidak menjadi fokus khotbah melainkan hanya menjadi penunjang kebenaran yang ingin disampaikan. Dalam hal teknis, pengkhotbah perlu untuk memperhatikan iiitensitas pcnyampaian dan pemilihan kata yang tepat.