Pentingnya Pemahaman Karakteristik Pendengar Terhadap Efektivitas Khotbah Ekspositori Berdasarkan Studi Terhadap Pola Pengajaran Yesus Dalam Lukas 10:25-37.
Abstract
Pemahaman terhadap karakteristik pendengar telah menjadi salah satu aspek yang kurang diperhatikan oleh para pengkhotbah di dalam berkhotbah. Banyak di antara mereka yang hanya memberikan perhatian besar terhadap teks karena menganggapnya sebagai hal yang paling penting di dalam berkhotbah. Hal tersebut diungkapkan oleh pengkhotbah-pengkhotbah senior di dalam buku-buku mereka sebagai wujud perhatiannya atas hal tersebut. Penulis setuju bahwa memberikan perhatian yang besar terhadap teks bukanlah sesuatu yang salah karena teks-firman Allah hams menjadi dasar dari setiap khotbah. Namun jika pengkhotbah hanya memberikan perhatiannya kepada teks dan mengesampingkan pendengar dengan tidak memberikan waktu untuk memikirkan siapa orang-orang yang akan mendengar khotbahnya dan seperti apa kehidupan mereka, maka khotbah yang akan ia hasilkan kemungkinan besar akan terlepas atau tidak memiliki kaitan dengan kehidupan pendengar. Khotbah-khotbah yang demikian biasanya disebut sebagai khotbah yang tidak relevan dengan kehidupan pendengar. Agar dapat menghasilkan khotbah yang relevan dengan kehidupan pendengar, pengkhotbah perlu memahami karakteristik pendengamya. Dengan memahami karakteristik pendengamya, pengkhotbah dapat menunjukkan kepada pendengar bagaimana kebenaran firman Allah terhubung dengan kehidupan mereka.
Bagian firman Tuhan di dalam Lukas 10:25-37 menmijukkan pemahaman Yesus tehadap karakteristik pendengar berdasarkan interaksi yang terjadi antara Yesus dengan lawan bicaranya di dalam teks tersebut. Dengan pemahaman tersebut Yesus akhimya dapat menyatakan kebenaran yang ia bawa kepada orang-orang yang mendengarkannya bahkan hingga mau tidak mau lawan bicaranya terpaksa mengakui kebenaran tersebut. Berdasarkan teks tersebut penulis menjabarkan pemahaman terhadap karakteristik pendengar ke dalam tiga bagian yang nantinya dapat digunakan oleh para pengkhotbah sebagai pedoman di dalam persiapan-persiapan khotbah yang dilakukan.