Show simple item record

dc.contributor.advisorSolihin, Benny.
dc.contributor.authorBudiman, Ronny
dc.date.accessioned2019-08-22T09:09:40Z
dc.date.available2019-08-22T09:09:40Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/640
dc.description.abstractPerumpamaan-perumpamaan Yesus mendominasi sebagian besar khotbah dari Tuhan Yesus selama masa pelayanan-Nya di bumi. Di dalam Injil Sinoptik, perumpamaan Yesus ini meliputi hampir sepertiga dari pengajaran Yesus yang dicatat. Tidak heran, perumpamaan Yesus merupakan salah satu genre teks alkitab yang paling sering dikhotbahkan pada masa kini. Namun, perlu diingat bahwa di dalam mengkhotbahkan perumpamaan Yesus, pesan yang dulu pernah disampaikan oleh Yesus pada pendengar pertama melalui perumpamaan-perumpamaan yang digunakan-Nya, juga harus disampaikan kepada pendengar masa kini secara tepat dan efektif. Permasalahan yang muncul, buku-buku yang tersedia sekarang lebih banyak mengulas mengenai sejarah penafsiran dan cara menafsirkan perumpamaan Yesus, bukan mengenai strategi untuk mengkhotbahkan perumpamaan Yesus di era pascamodern sekarang. Penelitian ini berfokus kepada bagaimana mengkhotbahkan perumpamaan Yesus, terkhusus yang berbentuk narasi dengan baik. Tentu saja, sebelum membahas mengenai cara mengkhotbahkan perumpamaan Yesus, kita tetap harus memperhatikan tentang proses penafsiran perumpamaan Yesus secara tepat terlebih dahulu. Perumpamaan Yesus memiliki beragam bentuk dan tujuan. Perkembangan sejarah penafsiran perumpamaan Yesus sejak zaman apostolic hingga sekarang menunjukkan betapa memang tidak mudah di dalam menafsirkan perumpamaan Yesus secara tepat, bahkan kebanyakan justru berujung kepada alegorisasi. Pemilihan genre teks Alkitab akan menentukan metode berkhotbah apa yang paling efektif untuk menyampaikannya kepada pendengar. Selain itu, seorang pengkhotbah yang ingin menentukan metode yang baik di dalam mengkhotbahkan perumpamaan Yesus, tentu juga harus memperhatikan persatuan antara karakteristik genre teks Alkitab dengan karakteristik yang dimiliki oleh pendengarnya. Hal ini perlu diperhatikan karena setiap zaman memiliki pola karakteristik masing-masing di dalam berkomunikasi, salah satunya di dalam mendengarkan khotbah, demikian pula dengan masyarakat pascamodern. Melalui penulisan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode narasi dengan segala karakteristik dan kelebihan yang dimilikinya dapat menjadi metode khotbah yang lebih baik untuk menyampaikan perumpamaan Yesus yang berbentuk narasi kepada pendengar pascamodern.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAATen_US
dc.subjectperumpamaan Yesusen_US
dc.subjectgenreen_US
dc.subjectkhotbah narasien_US
dc.subjectkarakteristiken_US
dc.subjectpendengar pascamodernen_US
dc.titleMenafsirkan dan Mengkhotbahkan Perumpamaan Yesus dengan Metode Khotbah Narasi.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2323055701
dc.identifier.kodeprodi77103
dc.identifier.nim20121050193


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record