Atribut Keindahan Allah di dalam Ibadah Kristen dan Implikasinya bagi Penggunaan Seni Visual di dalam Ibadah Jemaat Masa Kini
Abstract
Pada masa kini, teologi dan ibadah Kristen kurang lekat dengan aspek estetika, yang diwakili oleh terminologi "keindahan Allah." Teologi dan ibadah Kristen lebih sering dipahami melalui aspek kognitif dan moral dibandingkan dengan estetika. Padahal, sekalipun tidak dinyatakan secara eksplisit, Alkitab mengafirmasi akan aspek estetika sebagai penyataan pribadi Allah yang indah di dalam kemuliaan-Nya, baik pada masa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Secara khusus, keindahan Allah memiliki kaitan yang erat dengan penyataan kehadiran Allah di tengah umat-Nya, yaitu melalui sebuah ibadah komunal. Keindahan ini dicerminkan (diwujudkan) melalui beragam hal, dimulai dari pembuatan Tabut Perjanjian, pembangunan Kemah Suci dan Bait Allah, sampai keindahan ilahi tersebut "meragakan diri" melalui pribadi dan karya Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Allah yang disembah oleh umat percaya di segala zaman dan tempat, termasuk sampai pada masa kini. Cerminan dari keindahan Allah di dalam sebuah ibadah jemaat memiliki kaitan erat dengan elemen visual dari ibadah. Hal ini pun diafirmasi oleh narasi Alkitab dan praktik ibadah komunal dari masa ke masa. Namun, ada beberapa kesalahpahaman teologis dan praktis di dalam mengimplikasikan keindahan Allah di dalam sebuah ibadah jemaat, khususnya melalui elemen seni visual. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk berkontribusi di dalam memberikan konsep atau pemahaman dan praksis yang tepat mengenai keindahan Allah yang hadir di dalam ibadah jemaat dan bagaimana menarik implikasinya bagi ibadah jemaat masa kini.