Kajian Komparatif Konsep Penciptaan antara Kisah Penciptaan di Kejadian 1:1-2:3 dan Teori Evolusi Teistik
Abstract
Pada umumnya komunitas Kristen menerima kisah penciptaan sebagai suatu realita. Mereka tidak hanya menerima kebenaran bahwa Allah sebagai Pencipta alam semesta beserta isinya, tetapi juga menerima mekanisme bagaimana Allah menciptakan semuanya itu berdasarkan deskripsi detail dari kitab Kejadian. Realita itu tidak jarang menyebabkan konflik antara iman Kristen dan sains, terutama ilmu biologi evolusi yang juga menawarkan alternatif asal mula kehidupan yang tampak kontras dengan kisah penciptaan. Konflik antara konsep evolusi dan iman Kristen masih terjadi sampai saat ini. Kedua pihak yang berkonflik mungkin tidak tahu dasar yang menyebabkan terjadinya konflik itu. Oleh karena itu, sebelum terlibat dalam konflik itu maka kedua belah pihak seharusnya melakukan kajian seobjektif mungkin terhadap kedua konsep itu.
Aspek apa saja yang dapat dikaji melalui perbandingan antara kisah penciptaan dan teori evolusi teistik? Prasuposisi penulis adalah teistik sehingga konsep evolusi yang akan dibandingkan merupakan teori evolusi teistik. Penelitian ini dilakukan dengan model penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan akan dimulai dengan pengumpulan literatur-literatur yang akan dipakai dalam pemaparan konsep evolusi teistik. Penelitian kepustakaan juga akan dilakukan terhadap kisah penciptaan dengan mengeksegesis Kejadian 1:1-2:3. Kemudian langkah terakhir adalah melakukan analisis perbandingan konsep penciptaan dari teori evolusi teistik dan dari hasil eksegesis kisah penciptaan. Hasil penelitian dari perbandingan itu menunjukkan bahwa kedua konsep itu pada dasarnya memiliki persamaan dalam aspek kosmologi manusia, Allah sebagai penyebab segala sesuatu, dan motif penciptaan dari chaos. Hasil penelitian itu juga menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang terletak pada aspek tujuan, penekanan subjek atau mekanisme, ontologi, dan kurun waktu.