Show simple item record

dc.contributor.advisorTanudjaja, Rahmiati
dc.contributor.authorOematan, Jessica V. E
dc.date.accessioned2019-08-22T07:46:24Z
dc.date.available2019-08-22T07:46:24Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/630
dc.description.abstractDi era pascamodern ini, ada banyak sekali doktrin atau pengajaran-pengajaran yang ditawarkan kepada jemaat Tuhan, termasuk pengajaran mengenai pengudusan orang percaya. Beragam doktrin pengudusan tersebut sesungguhnya membingungkan orang percaya, baik yang hanya sekadar mendengar maupun yang juga menerima pengajaran mengenai pengudusan. Keberagaman pengajaran tersebut sesungguhnya perlu ditinjau kebenarannya, apakah sesuai dengan Alkitab – yang adalah dasar kebenaran orang percaya – atau tidak. Salah satu dari keberagaman ajaran yang mengajarkan mengenai doktrin pengudusan adalah ajaran Anugerah Radikal. Anugerah Radikal meyakini bahwa ketika seseorang telah menerima anugerah keselamatan – berkaitan dengan pembenaran dan pengudusan – maka anugerah tersebut sudah terjadi sekali dan berlaku untuk selamanya. Oleh sebab itu, Anugerah Radikal meyakini bahwa anugerah pembenaran dan anugerah pengudusan telah sempurna diterima oleh orang percaya. Implikasinya, dalam kehidupannya, orang percaya tidak perlu melakukan usaha apapun untuk memperoleh dan mempertahankan anugerah tersebut (Ibr. 10:10). Bahkan, dalam kehidupannya, orang percaya tidak perlu lagi bergumul dengan dosa-dosanya. Namun, yang menjadi pertanyaannya adalah apakah konsep pengajaran tersebut sesuai dengan apa yang Alkitab katakan? Sesungguhnya, apa yang diajarkan Anugerah Radikal perlu dipikirkan kembali kebenarannya. Memang benar, beberapa ayat Alkitab yang diambil menyatakan pemikiran mereka. Namun, sesungguhnya, para penganut Anugerah Radikal perlu melihat ayat-ayat lainnya yang berkontradiksi dengan pengajaran mereka. Beberapa ayat Alkitab menyatakan bahwa orang percaya masih harus menajalani suatu proses pengudusan yang terus-menerus selama hidupnya. Oleh karena itu, Alkitab pun menyatakan bahwa orang percaya akan terus bergumul dengan dosa serta mengaku dosanya di hadapan Tuhan (Yak. 5:16; Why. 2-3). Dalam hal ini, teologia Reformed memiliki konsep pengudusan yang lebih sesuai dengan ayat-ayat Alkitab (baik yang menyatakan pengudusan yang sempurna maupun ayat-ayat yang menyatakan pengudusan membutuhkan proses seumur hidup). Dengan kata lain, teologi Reformed merupakan ajaran yang dapat dipercaya karena kesesuaian pemikirannya dengan Alkitab.en_US
dc.publisherSekolah Tinggi Teologi SAATen_US
dc.subjectReformeden_US
dc.subjectAnugerah Radikalen_US
dc.subjectPembenaranen_US
dc.subjectPengudusanen_US
dc.subjectAnugerahen_US
dc.titleTinjauan Terhadap Konsep Pengudusan Anugerah Radikal dari Konsep Pengudusan Reformeden_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidn2322015701
dc.identifier.kodeprodi77201
dc.identifier.nim20131041394


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record