Tinjauan Kritis Terhadap Konsep Teologi Agama-agama Clark H. Pinnock Berdasarkan Perspektif Reformed
Abstract
Clark H. Pinnock adalah tokoh inklusivisme yang sangat berpengaruh. Pinnock dengan inklusivismenya berusaha mengambil jalan tengah untuk menjawab kerumitan yang terjadi dalam menghadapi pluralitas agama. Mengambil posisi sebagai seorang inklusivis berarti tidak menerima klaim kekristenan sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan dalam Kristus layaknya kalangan eksklusivis namun tidak juga menerima anggapan bahwa semua agama adalah jalan yang sama-sama menuju kepada keselamatan. Namun nyatanya inklusivisme membuka celah bagi manusia untuk dapat memperoleh keselamatan melalui interaksi dengan nilai-nilai kebenaran dalam wahyu umum. Bagi Pinnock, tidak akan ada nilai kebenaran dalam wahyu umum tanpa adanya karya Kristus dan Roh Kudus-Nya yang bekerja terlebih dahulu atas dunia. Maka interaksi yang terjadi antara manusia dengan nilai-nilai kebenaran dalam wahyu umum ini dinilai Pinock sebagai interaksi yang secara tidak langsung membangun dasar iman secara implisit di dalam Kristus. Kesalahpahaman Pinnock ini tentunya juga berakar dari kesalahannya dalam menafsirkan kebenaran firman Tuhan yang dipakainya sebagai dasar berargumen. Pada akhirnya Pinnock juga gagal memahami misi Allah bagi dunia dan mengabaikan mandat Allah di dalam Amanat Agung.
Melihat berbahayanya pandangan ini, penulis ingin menyatakan bahwa eksklusivitas karya keselamatan Kristus adalah hal yang mutlak dan lebih sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Penulis memberikan tinjauan kritis berdasarkan perspektif reformed, dengan menggunakan metode penelitian literatur, yang menolong penulis untuk memahami konsep-konsep penting serta memberikan kritik yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Penulis meyakini bahwa pandangan Pinnock telah melenceng dari kebenaran dan perspektif reformed memberikan jawaban atas kegelisahan dalam menghadapi pluralitas agama yang lebih sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Pada akhir penelitian ini disimpulkan bahwa eksklusivitas karya keselamatan Kristus adalah hal yang mutlak dan keselamatan hanya dapat diperoleh melalui Kristus dan iman yang eksplisit kepada Kristus. Melihat pentingnya pribadi Kristus, maka setiap orang percaya wajib melaksanakan mandat yang diberikan oleh Kristus di dalam amanat agung-Nya sebagai bentuk ketaatan kepada sang Juruselamat dan keterlibatan aktif dalam karya keselamatan Kristus bagi umat-Nya di dunia.