Tinjauan Konsep Gereja Misioner berdasarkan Missio Dei Kaum Injili dan Implikasinya bagi Gereja Kristen Injili Indonesia Bengkulu
Abstract
Pergumulan untuk menjadi Gereja Misioner adalah pergumulan gereja sepanjang masa. Gereja-gereja mengenakan istilah ini sebagai identitas mereka di tengah-tengah dunia. Namun, dalam pelaksanaannya tidak sedikit gereja yang mengalami kesalahpahaman. Pada umumnya kesalahpahaman ini diakibatkan oleh minimnya pemahaman mengenai Gereja Misioner itu sendiri yang berakar dari kesalahpahaman dalam memaknai misi. Untuk dapat memahaminya, sejatinya gereja perlu mengenal posisi mereka dalam misi Allah atau missio Dei. Gereja adalah komunitas dari missio Dei. Allah Tritunggal mengundang dan memakai seluruh umatnya dalam rangka menjadi saksi-Nya di dalam dunia. Pemahaman ini harus sungguh-sungguh gereja maknai sebelum gereja sibuk memikirkan hal-hal yang harus dilakukan oleh gereja misioner.
Dalam penelitian ini, penulis akan secara khusus membahas mengenai GKII Bengkulu, salah satu gereja yang menggumulkan visi menjadi gereja misioner. Setelah puluhan tahun gereja melakukan usahanya, penulis mendapati bahwa masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian gereja. Oleh karena itu, metode penelitian yang penulis lakukan adalah analisis SWOT yang didasarkan pada dua hal, yaitu konsep gereja misioner berdasarkan missio Dei kaum Injili dan keadaan GKII Bengkulu. Hasil dari analisis tersebut merupakan evaluasi bagi gereja. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mendapati bahwa hipotesa awal penulis sejalan dengan hasil akhir, yaitu bahwa GKII Bengkulu adalah salah satu gereja yang berada di persimpangan jalan. Maka dari itu, pada bagian akhir penulis memberikan sejumlah saran yang dapat menjadi pertimbangan gereja dalam rangka menjadi gereja misioner.