Hubungan antara Tingkat Pemujaan Selebritas dan Penggunaan Telepon Pintar dengan Spiritualitas pada Remaja Kristen di Kota Malang
Abstract
Kualitas spiritualitas generasi penerus gereja perlu dipersiapkan guna regenerasi di masa depan. Persiapan regenerasi dapat dilakukan melalui pembinaan pada tahap remaja. Pembinaan spiritualitas pada remaja diperlukan karena tahap remaja merupakan tahap yang krusial dalam pembentukan identitas iman. Agar pembinaan spiritualitas tersebut berjalan tanpa penghalang maka perlu diperhatikan aktivitas pemujaan selebritas dan penggunaan telepon pintar sebagai fenomena yang marak dilakukan remaja pada generasi sekarang yang dekat dengan teknologi digital.
Pemujaan selebritas merupakan hubungan parasosial (hubungan satu arah) yang abnormal antara penggemar dengan selebritas, yang didorong oleh unsur-unsur penyerapan dan adiktif dan yang berpotensi memiliki gejala klinis yang signifikan. Pemujaan selebritas dapat digunakan oleh remaja untuk membentuk identitasnya. Pemujaan selebritas ini dapat mengakibatkan individu lebih mengutamakan nilai-nilai selebritas daripada nilai-nilai dari Alkitab. Telepon pintar merupakan telepon genggam yang memiliki fitur-fitur pintar yang memberikan kemudahan bagi kehidupan dan pekerjaan penggunanya. Penggunaan telepon pintar ini dapat memberi kontribusi yang buruk dalam pertumbuhan spiritualitas.
Oleh sebab itu, pertanyaan dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat hubungan antara pemujaan selebritas dengan spiritualitas, serta apakah terdapat hubungan antara penggunaan telepon pintar dengan spiritualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian, yaitu ada atau tidaknya hubungan antara pemujaan selebritas dan penggunaan telepon pintar terhadap spiritualitas remaja Kristen di Kota Malang. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan antara pemujaan selebritas dengan spiritualitas, serta terdapat hubungan antara penggunaan telepon pintar dengan spiritualitas remaja Kristen di Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 163 siswa usia 15-18 tahun di SMA Kristen Kalam Kudus Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, dan teknik analisis data menggunakan Spearman Rank Correlation.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan secara negatif antara pemujaan selebritas dengan spiritualitas mahasiswa (r = -0,203; p<0,05) yang berarti bahwa hipotesis pertama diterima. Sedangkan penggunaan telepon pintar ditemukan berhubungan secara signifikan secara negatif dengan spiritualitas (r = -0, 210; p <0,05) artinya hipotesis kedua juga diterima. Penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi bagian kerohanian SMA Kristen Kalam Kudus di Kota Malang dalam pembinaan spiritual siswa. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong para peneliti selanjutnya untuk membahas topik spiritualitas dengan kemungkinan korelasinya dengan identitas serta tingkat kesepian dalam remaja.