Tinjauan terhadap Konsep Bekat Teologi Sukses dari Perspektif Alkitab Perjanjian Lama dan Baru.
Abstract
Berkat tidak hanya dikenal oleh orang Kristen tetapi juga oleh semua manusia. Berkat merupakan dambaan bagi setiap manusia di dunia. Pada umumnya, berkat dipahami sebagai kesuksesan dalam hidup, kekayaan materi, kesehatan fisik, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kemakmuran hidup. Dalam dunia kekristenan penekanan pada konsep berkat yang demikian juga tidak asing di kalangan para teolog sukses. Sering kali konsep berkat materi dianggap memiliki nilai yang setara dengan berkat rohani, secara khusus berkaitan dengan keselamatan di dalam Kristus. Para penganut teologi sukses juga meyakini bahwa berkat materi merupakan jaminan iman orang percaya.
Dalam Alkitab, baik PL maupun PB, berkat materi hanya merupakan salah satu dari sekian banyak komponen berkat yang Allah anugerahkan kepada manusia. Dalam PL, berkat materi merupakan alat yang Tuhan pakai untuk merealisasikan berkat rohani, yakni rencana-Nya yang berkaitan dengan keselamatan bagi umat pilihan-Nya melalui Pribadi Yesus Kristus yang kemudian digenapi di PB. Oleh karena demikian, maka berkat materi dalam PL selalu dikaitkan dengan berkat rohani. Walaupun demikian tidak berarti bahwa berkat materi memiliki nilai yang setara dengan berkat rohani. Sedangkan dalam PB, berkat materi tidak terlalu dibahas, yang lebih dibahas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan keselamatan di dalam Kristus dan pertumbuhan iman orang percaya. Berkat yang demikian menjadi berkat yang utama yang terus digaungkan agar setiap orang memperhatikan keselamatan jiwanya yang kekal.
Jadi, ada perbedaan yang mendasar yang ditemukan dari penekanan pada konsep berkat yang diajarkan oleh para teolog sukses dan konsep berkat yang di ajarkan Alkitab. Para teolog sukses mengklaim bahwa Alkitab adalah dasar yang dipakai dalam membangun konsep berkat. Mereka mengklaim bahwa konsep berkat materi merupakan konsep berkat yang setara dengan berkat rohani dan merupakan isi pemberitaan seluruh kitab yakni dari Kejadian hingga Wahyu. Namun Alkitab memberikan penekanan yang berbeda, yakni melihat bahwa berkat rohani lebih penting daripada berkat materi. Berkat materi hanya merupakan salah satu dari sekian banyak komponen berkat Allah. Berkat materi juga bukan merupakan jaminan iman sehingga setiap orang percaya tidak harus disertai dengan kelimpahan berkat materi dalam hidupnya.