Show simple item record

dc.contributor.advisorSantoso, Miriam
dc.contributor.authorSunarto, Eddy Santoso
dc.date.accessioned2019-02-16T07:13:53Z
dc.date.available2019-02-16T07:13:53Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/411
dc.description.abstractKitab Imamat sering diabaikan karena dianggap tidak relevan dengan situasi masa kini. Hukum-hukum dan ketetapan-ketetapan yang ada seolah hanya cocok untuk konteks Israel pada saat itu. Bahkan hal itu sudah tidak dilaksanakan lagi. Namun demikian kitab Imamat tetap menjadi kitab yang sangat penting karena model Kristus sebagai Imam Besar dan penebus dosa hanya dapat dipahami dari kitab ini. Selain itu, bagian penting yang dapat dipelajari dari kitab Imamat adalah mengenai tema kekudusan Allah. Tema kekudusan mewarnai hampir seluruh kitab ini. Selama dunia ini ada, kekudusan selalu menjadi pergumulan hidup bagi umat Tuhan. Jika kekudusan adalah sesuatu yang penting maka itu berarti kitab Imamat sangat relevan sampai dengan masa kekinian. Kekudusan moral seksual yang sering menjatuhkan umat Tuhan dan kekudusan moral praktis yang seringkali tidak disadari namun ternyata membawa umat Tuhan untuk jadi semakin jauh dari Tuhan. Dua hal inilah yang secara khusus dibicarakan dalam skripsi ini. Imamat pasal 18-19 menjadi bahasan utama dalam membicarakan pokok-pokok penting dari kekudusan seksual dan moral praktis. Imamat 18 membahas begitu luas cakupan tentang seksualitas. Aturan dan ketetapan tentang hubungan inces dan hubungan seksual yang menyimpang dibicarakan dengan begitu teliti. Begitu juga dengan aturan dan ketetapan tentang moral praktis yang dibicarakan pada Imamat 19 sangat luas cakupannya. Tema ketidakjujuran dan menghormati atau menaati Tuhan dan orang tua menjadi pembicaraan khusus karena dua bagian ini merupakan “roh” dari Imamat 19. Sesuatu yang tidak dapat dipungkiri bahwa kejatuhan umat dalam dosa kekudusan moral seksual dan moral praktis adalah karena umat kehilangan “model” dan tidak adanya tema-tema yang terarah dari gereja untuk membicarakan hal-hal ini sehingga umat Tuhan kurang berpengetahuan. Adalah tugas dan tanggung jawab dari setiap hamba Tuhan pada khususnya untuk mengimplikasi Imamat 18-19 dalam kehidupan nyata dan dalam bergereja dalam konteks kekinian.en_US
dc.description.abstractEasy Access
dc.publisherSTT Seminari Alkitab Asia Tenggaraen_US
dc.subjectKekudusan Allahen_US
dc.subjectkekudusan moralen_US
dc.subjectImamat 18-19en_US
dc.subjectmoral seksualen_US
dc.subjecthubungan incesen_US
dc.subjectseksualitas menyimpangen_US
dc.subjectmoral praktisen_US
dc.subjectTuhan dan sesamaen_US
dc.subjectmenghormati orang tuaen_US
dc.subjectketidakjujuranen_US
dc.subjectHoliness.
dc.subjectHoliness -- Christianity.
dc.titleKonsep Kekudusan Moral Menurut Studi Eksposisi Imamat 18-19 dan Implikasinya Terhadap Kekudusan Moral Umat Tuhan Masa Kini.en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record