Konsep Proskuneō dalam Yohanes 4:19-24 dan Penerapannya bagi Penyembahan Masa Kini
Abstract
Menyembah adalah aktivitas yang dilakukan oleh seluruh orang. Penyembahan dapat dilakukan kepada berbagai macam objek, misalnya kepada patung, benda-benda atau lokasi-lokasi tertentu yang dianggap keramat bahkan diri sendiri. Berbagai macam jenis penyembahan yang ada menimbulkan kebingungan dalam menentukan penyembahan yang mana yang benar.
Kebingungan tentang menyembah juga dialami oleh seorang perempuan Samaria. Ia bingung tentang tempat yang tepat untuk menyembah. Bagi kaumnya, tempat menyembah adalah Gunung Gerizim, sedangkan kaum Yahudi mengatakan Yerusalem adalah tempat menyembah Tuhan. Tuhan Yesus memberikan pemahaman yang baru kepada perempuan Samaria tersebut tentang penyembahan yang benar, yaitu penyembahan yang terjadi ketika ada pertemuan antara Tuhan dengan manusia dan memungkinkan manusia untuk menyembah dalam roh dan kebenaran. Menyembah dalam roh artinya penyembahan yang terjadi dalam ranah spiritual dan tidak terikat pada hal-hal fisikal. Menyembah dalam kebenaran artinya adalah penyembahan yang tidak dilakukan dalam kepalsuan dan terjadi berdasarkan karya Kristus yang menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, menyembah dalam roh dan kebenaran adalah penyembahan yang tidak mempersoalkan tempat tertentu untuk menyembah, melainkan tentang pribadi penyembah dan karya Tuhan Yesus yang memungkinkan penyembahan yang benar dapat terjadi.
Bukti nyata dari penyembahan yang dilakukan dalam roh dan kebenaran adalah transformasi yang dapat terlihat langsung dalam kehidupan penyembah. Penyembahan yang demikianlah yang dikehendaki oleh Bapa.