Etos Kerja Seorang Hamba Menurut Kolose 3:22-25 dan Implikasinya bagi Pelayanan Tenaga Kerja Wanita di Luar Negeri.
Abstract
Dalam skripsi ini dipaparkan banyaknya permasalahan yang muncul dalam dunia TKW yang mengakibatkan mereka harus dikembalikan ke negara asal. Salah satu penyebab permasalahan ini adalah prinsip etos kerja yang mereka miliki. Etos kerja yang mereka miliki adalah sebuah etos kerja yang berpusatkan pada pencapaian hasil dan kepuasan yang orientasinya adalah untuk diri sendiri. Hal ini sangat berbeda dengan etos kerja Kristen yang diajarkan Paulus dalam Kolose 3:22-25.
Melalui Kolose 3:22-25 Paulus meletakkan satu dasar yang penting yang harus dimiliki oleh para hamba Kristen, yaitu memahami dirinya sebagai gambar dan rupa Allah. Seseorang yang memahami makna menjadi gambar dan rupa Allah akan terlihat dari kehidupan spiritualnya sehari-hari. Ia adalah seorang yang dekat dengan Tuhan, memiliki relasi yang intim dengan Tuhan, menyediakan waktu untuk saat teduh dan doa pribadi, agar ia terus-menerus mengalami pertumbuhan iman. Dengan memahami akan gambar dan rupa Allah maka seorang hamba Kristen bisa melayani dengan tulus hati. Ketulusan hati ini dapat ditunjukkan dalam motivasi kerja yang murni untuk Tuhan. Mengerjakan pekerjaan dengan baik untuk Tuhan, dan juga menunjukkan kasih yang tulus kepada majikan semua untuk Tuhan. Selain itu, seorang hamba Kristen juga bisa menunjukkan dirinya sebagai gambar dan rupa Allah melalui bekerja dengan segenap hati dan pikiran dalam melakukan pelayanannya. Seorang hamba Tuhan juga mengerjakan pelayanannya dengan tulus hati dan segenap hati tujuannya untuk Tuhan, bukan untuk manusia, oleh sebab seorang hamba Kristen bekerja bukan untuk mencari upah yang berasal dari dunia ini, yang berupa penghargaan dari manusia. Tetapi seorang hamba Kristen tahu bahwa ia akan menerima upah yang kekal dari Tuhan dan juga selama bekerja di dunia, ia mengejar perkenan dan penghargaan dari Tuhan saja.
Empat prinsip ini yang harus dimiliki oleh para TKW Kristen sekarang ini. Dengan tujuan agar para TKW Kristen dapat menjadi garam dan terang dunia di sekitarnya, khususnya bagi para majikan yang belum mengenal Kristus. Untuk mencapai tujuan ini dibutuhkan peran gereja dan hamba Tuhan sebagai mediator, yaitu pertama, dengan cara kerja sama melakukan jejaring pelayanan antara gereja Indonesia dalam negeri dengan PJTKI di Indonesia. Kedua, kerja sama antara gereja Indonesia luar negeri dan gereja lokal di luar negeri dengan agen-agen TKW di luar negeri. Dengan satu harapan jejaring pelayanan ini dapat menolong para TKW dalam meningkatkan etos kerja mereka. Lebih dari itu, agar para TKW yang hidup jauh dari keluarga, kesepian dan bahkan menderita dapat merasakan kasih Tuhan Yesus Kristus.