• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Veritas 14/1 (April 2013)
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Journals
    • Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan
    • Veritas 14/1 (April 2013)
    • View Item

    Tinjauan Teologis terhadap Konsep Aksesibilisme Monergistik Terrance L. Tiessen

    Thumbnail
    View/Open
    PDF (164.9Kb)
    Date
    2013-04
    Author
    Tan, Kian Guan
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Bagaimana keselamatan orang-orang yang belum pernah berkesempatan mendengar injil (the unevangelized)? Pertanyaan ini menjadi populer di halaman depan beberapa buku teologi setidaknya pada dua puluh tahun terakhir ini. Secara umum, ada empat kalangan yang disinggung lewat buku-buku ini. Pertama, kalangan agnostik yang cenderung memilih aman dan berkata bahwa Alkitab tidak berbicara jelas (silent) mengenai “nasib” orang yang belum pernah mendengar Injil. Kedua, kalangan eksklusivis atau partikularisme yang lebih tegas dan berani mengatakan bahwa mereka yang tidak pernah mendengar berita Injil dan beriman kepada nama Yesus Kristus tidak akan memperoleh keselamatan. Ketiga, bertolak belakang dengan eksklusivisme, kalangan pluralisme mengatakan bahwa orang yang belum pernah mendengar Injil sangat bisa selamat melalui agama dan kepercayaan mereka masing-masing, karena ada The Real yang sama. Keempat, masih ada satu kalangan lagi yang mencoba menjawab pergumulan teologis ini, khususnya dengan menjembatani perbedaan di antara pihak eksklusivis dan pluralis, yaitu inklusivisme. Kalangan ini setuju kepada pihak pluralis yang tidak membatasi keselamatan Allah hanya kepada orang-orang yang mendengarkan berita Injil dan percaya di dalam Yesus Kristus. Di sisi lain, kalangan ini juga setuju dengan para eksklusivis yang mendasari keselamatan Allah di dalam Pribadi Yesus Kristus dan berita Injil. Sebagai seorang eksklusivis, penulis tertarik untuk mengkritisi pandangan inklusivisme ini dibandingkan dengan pandangan yang lain. Alasannya adalah: pertama, pandangan ini berusaha menjembatani perbedaan di antara eksklusivisme dan pluralisme. Karena itu, mungkin saja ada pemikiran-pemikiran menarik yang perlu diperhitungkan; kedua, pandangan ini memiliki titik berangkat yang sama dengan eksklusivisme, yaitu firman Tuhan. Pandangan ini juga sepakat bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Juru Selamat manusia; tidak ada manusia yang bisa membebaskan dirinya sendiri dari dosa tanpa Yesus Kristus. Masalahnya adalah, dengan maksud mengakomodasi kedua belah pihak, tentu saja kita perlu bertanya, seberapa besar kesetiaan mereka memegang inti iman kekristenan ini?; terakhir, pandangan ini bersifat aktif dalam berargumentasi. Karena itu, dialog dapat lebih mudah dilakukan, baik kepada kalangan eksklusivis maupun pluralis. Penulis akan berkonsentrasi mengkritisi salah satu tokoh inklusivis yaitu Terrance L. Tiessen. Ketertarikan penulis kepada Tiessen adalah karena ia mengembangkan konsep inklusivisme yang agak berbeda dengan yang lainnya. Ia mencoba mengaitkan teologi Calvin dengan inklusivisme, sehingga lahirlah aksesibilisme monergistik.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/285
    Collections
    • Veritas 14/1 (April 2013)

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT