Studi Komparasi Konsep Logos (Firman) dalam Injil Yohanes 1:1-5 dengan Konsep Dao dalam Dao De Jing “Lao Zi” dan Implikasinya bagi Penginjilan Terhadap Kalangan Daoisme.
Abstract
Dewasa ini banyak pihak yang hendak mencoba menyamakan ajaran kepercayaan mereka dengan pengajaran Kristen. Ada juga orang Kristen yang menyamakan ajaran Kristen dengan ajaran Buddha, bahkan ada yang menyamakan ajaran Yesus Kristus dengan Lao Zi. Hal tersebut merupakan sebuah ancaman bagi iman kekristenan. Penyamaan pengajaran maupun Pribadi Yesus dengan pengajaran kepercayaan lain membuat pengajaran Kristen yang benar dan objektif menjadi kabur dan tidak jelas.
Konsep Dao adalah salah satu konsep terpenting dalam pengajaran daoisme. Huruf Dao merupakan kombinasi dari ideogram “jalan” dan “kepala.” Dao secara harfiah berarti “jejak” atau “jalan” bahkan dapat diartikan “mengatakan” atau “dikatakan” dan secara kiasan dapat diartikan sebagai “hakikat,” “takdir,” “prinsip,” “ jalan yang benar.”
Konsep Dao menurut Lao Zi dalam Dao De Jing mempunyai makna sebagai sumber misteri, metafisik dari kebenaran absolut, realitas terakhir, dasar yang kekal dari ada. Dalam Dao De Jing, Lao Zi menjelaskan Dao dengan beberapa atribut. Misalnya: Dao adalah yang kekal, pencipta alam semesta, tidak dapat diberi nama, tidak dapat ditangkap oleh indra manusia dan Dao disebut juga sebagai hukum alam yang tidak berubah. Secara ilmiah, Dao dikenal sebagai tindakan murni. Dalam pengertian tindakan murni, Dao dapat bermakna sebagai yang aktual. Dao dapat berwujud ketika Dao berupa tindakan dalam menjadikan atau menciptakan segala sesuatu. Dengan kata lain, Dao adalah tindakan murni tanpa pribadi.
Konsep Firman dalam Injil Yohanes merujuk kepada suatu Pribadi dan bukan hanya sekadar rasio ataupun gagasan seperti pemahaman filsuf Yunani dan orang Yahudi. Firman adalah Pribadi yang ada sebelum alam semesta ini ada. Pribadi tersebut bersama-sama dengan Allah dalam karya penciptaan alam semesta ini. Pribadi yang memiliki karakter Allah dan Pribadi yang datang ke dalam dunia yang gelap untuk memberikan hidup kekal kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Secara lebih lanjut, Yohanes menjelaskan bahwa Pribadi tersebut adalah Anak Allah, Yesus Kristus, sumber kehidupan dan terang dunia, Sang Mesias yang dijanjikan. Dengan kata lain Yohanes menyatakan bahwa Firman sebagai suatu entitas metafisik yang mempunyai pribadi. Pribadi dari Firman adalah Anak Allah (Yesus Kristus) yang berinkarnasi menjadi manusia (1:14).
Melalui studi komparasi antara konsep Firman dalam Injil Yohanes 1:1-5 dan konsep Dao dari Lao Zi dalam Dao De Jing, maka dalam persamaan dan perbedaan kedua konsep tersebut dapat dijadikan suatu peluang untuk memberitakan Injil. Melalui peluang-peluang yang ada, maka Injil dapat diberitakan dengan cara berdialog atau berapologetika. Penginjilan bukan hanya sebatas mengajak para penganut daoisme percaya kepada Yesus Kristus, namun juga membutuhkan bimbingan lanjut agar mereka mengalami pertumbuhan di dalam kerohanian.