• Login
    View Item 
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • M.Div.
    • View Item
    •   STT SAAT Institutional Repository
    • Theses
    • M.Div.
    • View Item

    The Cloud of Unknowing: Mistisisme Kristiani Ditinjau dari Doktrin Pengetahuan tentang Allah dan Relevansinya terhadap Praktik Spiritualitas Masa Kini.

    Thumbnail
    View/Open
    Cover (469.7Kb)
    Abstrak (554.4Kb)
    Ucapan Terima Kasih (489.3Kb)
    Daftar Isi (497.0Kb)
    Bab 1 (785.2Kb)
    Bab 2 (1.121Mb)
    Bab 3 (987.4Kb)
    Bab 4 (799.9Kb)
    Bab 5 (665.4Kb)
    Daftar Kepustakaan (736.4Kb)
    Date
    2015
    Author
    Sugianto, Hendra
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    The Cloud merupakan warisan spiritual klasik abad keempat belas yang memberikan tekanan pada kasih sebagai jalan menuju kesatuan dengan Kristus. Di dalam praktiknya, The Cloud seakan-akan mengabaikan pengetahuan tentang Allah. Pengabaian ini dapat mengakibatkan praktik spiritualitas terjebak ke dalam bahaya-bahaya tertentu, bahkan menjadikan praktik spiritualitas yang dijalankan, dalam hal ini The Cloud, tidak memiliki perbedaan dengan praktik spiritualitas yang dijalankan oleh orang-orang tidak percaya. Praktik spiritualitas Kristen perlu didasarkan pada doktrin pengetahuan tentang Allah yang benar, sehingga spiritualitas yang dijalankan menjadi terarah dan semua klaim tentang kebenaran yang dimiliki tentang Allah bersifat objektif. Kebenaran tentang Allah secara sangat jelas didapatkan melalui penyataan diri Allah di dalam Yesus Kristus sebagai wujud inkarnasi Allah menjadi manusia, dan Alkitab sebagai wujud firman Allah yang menjelaskan tentang diri Allah. Penyataan-penyataan tersebut memungkinkan manusia untuk memiliki pengetahuan tentang Allah. Dengan demikian spiritualitas kristiani adalah sebuah spiritualitas yang memiliki dasar yang objektif dan alkitabiah, yang dibangun di atas Kristus dan Alkitab. Spiritualitas yang alkitabiah juga adalah spiritualitas yang digerakkan oleh kasih manusia kepada Allah. Kasih ini menjadi pendorong bagi seseorang untuk rindu memiliki sebuah relasi dengan Allah yang telah terlebih dahulu berinisiatif membangun relasi dengan manusia ciptaan-Nya. Kasih menjadi jembatan bagi orang percaya untuk tetap mengejar pengenalan akan Allah di dalam keterbatasan pengetahuan yang dimilikinya tentang Allah.
    URI
    http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/243
    Collections
    • M.Div.

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Copyright © 2018  STT SAAT
    Contact Us | Send Feedback
    STT SAAT