Eksplorasi terhadap Pengalaman Hidup Istri Pendeta dalam Menjalani Peran sebagai Pendamping Pendeta: Sebuah Analisis Tematik
Abstract
Tuhan menciptakan istri pendeta untuk menjadi penolong yang sepadan bagi suaminya, bukan menjadi bawahan dari suaminya apalagi bawahan dari mitra pelayanan suaminya, sehingga dapat dengan mudah diberikan berbagai beban tanggung jawab yang mengharuskannya melakukan berbagai tuntutan peran. Rasa cinta kepada suami dan ketaatan kepada Tuhan memampukan banyak istri pendeta memikul tekanan yang luar biasa dalam diam, tanpa bersuara karena takut akan memengaruhi citra suaminya, atau dianggap tidak mau berkorban seperti Kristus yang sudah rela berkorban. Padahal, rasa frustrasi dan kelelahan yang mendalam dapat menyebabkan burnout, sehingga mengurangi efektivitas para istri dalam menjalankan fungsinya sebagai istri dan ibu, dan pada gilirannya juga akan berpengaruh kepada efektivitas kerja suaminya yang kemudian akan merugikan perkembangan gereja ke depannya. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana sesungguhnya dinamika pengalaman hidup para istri pendeta dalam mendampingi suami melayani di gereja Injili di kota Malang dan Surabaya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
thematic analysis, di mana pengambilan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur terhadap 10 orang partisipan istri pendeta yang tidak memiliki latar belakang pendidikan teologi dari gereja berdenominasi Injili, dan berusia 30 – 50 tahun. Hasil analisis penelitian ini menemukan empat buah tema besar, di mana masing-masing tema memiliki dua buah subtema. Tema-tema tersebut adalah: persepsi diri sebagai istri pendeta, proses menjalani peran sebagai istri pendeta, konsekuensi menjadi istri pendeta, dan faktor pendukung dalam menjalani peran. Para istri pendeta tersebut melihat diri mereka tidak siap dalam menjalani peran sebagai istri pendeta, sehingga memerlukan waktu dan penyesuaian dalam proses penyesuaian dan menjalani peran. Meskipun mereka menyadari berbagai konsekuensi yang harus mereka tanggung, menjalani peran sebagai istri pendeta tetap bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu penting sekali bagi pihak gereja, sekolah teologi, maupun lembaga pelayanan pemerhatian kepada keluarga rohaniwan dan para konselor Kristen untuk dapat membaca penelitian ini agar dapat menolong para istri pendeta secara tepat dan efektif.