Studi tentang Peran Orang Tua dalam Pertumbuhan Iman Anak dan Implikasinya bagi Pelayanan Remaja di Gereja
Abstract
Pada masa sekarang ini, gereja sedang mengalami kesulitan melayani remaja. Hal ini ditunjukkan dari perginya remaja meninggalkan gereja (pada usia pasca-remaja) dan turunnya dampak gereja pada pertumbuhan iman remaja. Mengenai hal ini, ada ahli yang berpendapat bahwa permasalahan yang sedang dialami gereja berakar pada permasalahan pemuridan. Oleh sebab itu, gereja perlu memperhatikan pemuridan yang dilakukan guna membimbing pertumbuhan iman remaja.
Salah satu pendekatan yang dinilai berpotensi berdampak signifikan menjawab permasalahan ini adalah melakukan pemuridan dengan melibatkan orang tua. Pendekatan ini didukung oleh fakta bahwa orang tua belum banyak dilibatkan secara maksimal dalam pemuridan yang dilakukan gereja padahal mereka memiliki pengaruh yang besar terhadap anak, termasuk pada pertumbuhan imannya. Oleh sebab itu, jika gereja ingin melibatkan orang tua dalam melayani remaja, ada tiga hal yang perlu gereja jawab: (1) Apa landasan teori tentang peran orang tua dan signifikansinya dalam pembentukan atau pertumbuhan iman anak? (2) Apa karakteristik dan kebutuhan dari kaum remaja masa kini, khususnya yang terkait dengan potensi peran orang tua dalam menjawab kebutuhan tersebut? (3) Bagaimana gereja dapat melibatkan orang tua dalam melayani kaum remaja?
Dalam upaya menemukan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan di atas, penelitian ini menganalisis literatur dan melakukan eksegesis pada teks Alkitab yang relevan. Analisis literatur digunakan untuk menelaah fenomena di gereja, menemukan kebutuhan pertumbuhan iman anak, dan menemukan signifikansi peran orang tua dalam memuridkan anak. Metode eksegesis digunakan untuk mempelajari dan mengerti bagian-bagian Alkitab yang relevan dan membangun landasan kebenaran dalam menentukan peran orang tua.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa Alkitab menunjukkan sedikitnya empat peran orang tua dalam mendidik anak. Di samping itu, ditemukan juga sedikitnya lima belas karakteristik remaja yang berkaitan dengan perkembangan imannya dan dari lima belas karakteristik tersebut, disimpulkan ada empat hal yang menjadi kebutuhan mereka dalam pertumbuhan imannya. Secara umum, tampak ada paralel pada peran orang tua dan kebutuhan remaja. Bersamaan dengan besarnya dampak peran orang tua, orang tua menjadi sosok yang paling cocok untuk menjawab kebutuhan remaja, lebih daripada gereja. Oleh sebab itu, gereja dapat dan perlu melibatkan orang tua dalam upaya memuridkan remaja. Ada tiga langkah strategis yang dapat gereja ambil untuk melibatkan orang tua dalam pemuridan remaja: (1) mempersiapkan orang tua, (2) mengoordinasikan pelayanan, dan (3) menyediakan dukungan pelayanan jangka panjang.