Studi Eksegesis 1 Timotius 4:1–16 dan Implikasinya terhadap Pembinaan bagi Kaum Muda Menghadapi Pengajaran Sesat
Abstract
Ajaran sesat seperti terus membayangi gereja dari abad pertama sampai pada abad ini dan menjadi ancaman bagi Kekristenan. Jika pada zaman yang lalu ajaran sesat seperti mengalami hambatan dalam penyebaran, sayangnya pada zaman ini para guru-guru palsu semakin mudah, bebas dan luas menyebarkan ajaran sesat bukan hanya dengan interaksi pribadi, tetapi juga dengan memanfaatkan internet dan media sosial sebagai media penyebaran. Tersebarnya ajaran sesat lewat internet dan media sosial membuka peluang bagi kaum muda untuk terpengaruh ajaran sesat. Ditambah dengan adanya pengaruh dari dalam dan dari luar diri kaum muda, membuat pengaruh ajaran sesat terhadap kaum muda semakin terbuka lebar.
Dengan demikian gereja perlu melakukan sesuatu untuk mencegah kaum muda terpengaruh ajaran sesat. Surat 1 Timotius 4:1–16 menyediakan prinsip-prinsip bagaimana gereja membimbing kaum muda agar tidak terpengaruh ajaran sesat. Pertama, gereja perlu menekankan pengajaran Injil kepada kaum muda. Kedua, gereja perlu menegaskan kaum muda untuk menolak ajaran sesat. Ketiga, gereja perlu secara intensif membimbing kaum muda dalam spiritualitas Kristen. Keempat, gereja perlu memotivasi kaum muda dalam menerapkan perilaku yang sesuai dengan Injil.