Perspektif Gen Z terhadap Peran Pembimbing Kaum Muda Dalam Menolong Mereka Menghadapi Pergumulan Keraguan Iman
Abstract
Pergumulan keraguan iman merupakan pergumulan remaja yang umum dialami karena sedang dalam masa pencarian identitas. Tak terkecuali bagi Gen Z. Dalam menghadapi pergumulan keraguan iman tersebut, peranan pembimbing kaum muda dapat menolong mereka menghadapinya. Namun pembimbing perlu melihat perspektif Gen Z sendiri tentang peranan apa yang menolong mereka untuk mengimbangi apa yang literatur-literatur katakan tentang peran yang menolong mereka.
Adapun pertanyaan riset dari penelitian ini adalah apa perspektif Gen Z terhadap peran pembimbing kaum muda dalam menolong mereka menghadapi pergumulan keraguan iman. Dua sub pertanyaannya ialah (1) bagaimana dinamika pergumulan keraguan iman mereka? (2) apa karakteristik-karakteristik yang membuat mereka mau melibatkan pembimbing dalam pergumulan keraguan iman? Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan riset kualitatif dasar. Wawancara dilakukan kepada sebelas Gen Z berusia antara 18–23 tahun yang pernah dan telah melalui pergumulan keraguan iman dan bergereja di gereja yang tergabung dalam PGTI di kota Jakarta. Mereka juga melalui pergumulan tersebut dengan pertolongan dari pembimbing kaum muda yang berperan dan terlibat di dalamnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan empat peran yang menolong kaum muda dalam pergumulan keraguan iman. Peran tersebut adalah (1) pendengar (2) penyampai kebenaran (3) pemerhati dan (4) perantara. Peran sebagai pendengar menurut partisipan merupakan peran yang dibutuhkan dalam menolong mereka menghadapi pergumulan keraguan iman. Peran pendengar dapat dipahami melalui beberapa profil yaitu seorang yang tidak cepat menghakimi, mampu menjaga rahasia, attentive, memberikan kesempatan untuk mengutarakan pikiran dan perasaan, serta memiliki kesediaan mendengar. Peran penyampai kebenaran dapat dipahami melalui profil seorang yang pemberi ayat Alkitab beserta penjelasannya, pemberi perspektif dalam melihat masalah, pemberi jawaban, pemberi koreksi, pemberi afirmasi, dan pemberi arahan. Peran pemerhati dapat dipahami melalui profil seorang yang mendekati kaum muda terlebih dahulu, seorang yang memberikan pertolongan, seorang yang mendoakan kaum muda, dan seorang yang memantau perkembangan kaum muda. Peran terakhir adalah peran sebagai perantara. Perantara yang dimaksud adalah pembimbing membantu komunikasi antara kaum muda dan orang tua.