Konsep Teologis Tolong Menolong Menurut Galatia 6:2 Ditinjau dari Makna Kata βάρος Dalam Konteks Yahudi dan Yunani-Romawi di Jemaat Galatia
Abstract
Paulus memberikan nasihat tentang saling menanggung beban pada Galatia 6:2. Nasihat tersebut belum spesifik sehingga muncullah pertanyaan, “Apa makna teologis dari kata βάρος pada Galatia 6:2 dalam konteks jemaat di Galatia agar pembaca dapat menerapkan nasihat untuk saling menolong menanggung beban dengan tepat sesuai dengan yang Tuhan sampaikan melalui Paulus?” Oleh karena itu, penulis menganalisis makna dari kata βάρος pada Galatia 6:2 dari konteks jemaat di Galatia yang bertujuan agar pembaca dapat menerapkan nasihat untuk saling menolong dengan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan.
Dalam penelitian, penulis menggunakan metode eksegesis dari Galatia 6:2, analisis teks dari surat kepada jemaat di Galatia, dan analisis historis dari konteks jemaat Galatia khususnya budaya Yahudi dan Yunani-Romawi dengan studi literatur. Penelitian melingkupi variabel konteks jemaat di Galatia dan makna kata βάρος. Konteks suatu jemaat mempengaruhi makna dari nasihat yang disampaikan kepada jemaat tersebut, termasuk mempengaruhi makna dari kata βάρος pada Galatia 6:2 yang disampaikan kepada jemaat di Galatia. Jemaat di Galatia telah terpengaruhi oleh budaya Yahudi dan Yunani-Romawi. Maka dari itu, penulis memaparkan aspek-aspek dari budaya Yahudi dan Yunani-Romawi yang berkaitan dengan budaya tolong-menolong, seperti dalam hal keuangan, gender, warga negara, agama, dan status sosial. Penulis juga memaparkan beberapa makna dari kata beban pada Galatia 6:2 menurut beberapa penafsir. Lalu, penulis menganalisis dengan menyintesiskan makna-makna kata beban dari beberapa penafsir dengan konteks jemaat di Galatia.
Hasil dari analisis, kata βάρος pada Galatia 6:2 dapat diartikan secara spiritual dan material. Beban yang dimaksudkan Paulus merupakan tradisi dan hukum di luar kekristenan, dosa, serta keuangan. Dengan demikian, nasihat Paulus kepada jemaat di Galatia adalah saling menolong untuk hidup sesuai ajaran Kristen, menjauhi dosa, dan membantu dalam hal keuangan. Paulus menyatakan bahwa semua orang Kristen memiliki derajat yang setara di hadapan Allah. Kristus telah menanggung beban hukuman dosa sekaligus menyatukan orang percaya menjadi satu tubuh Kristus. Oleh sebab itu, orang Kristen hidup dengan saling menolong menanggung beban dan dengan demikian memenuhi hukum Kristus. Bertolong-tolongan menanggung beban merupakan bentuk bertahan hidup bersama-sama di dalam Kristus dengan pimpinan Roh Kudus.