Persepsi Mahasiswa Teologi Generasi Z tentang Formasi Spiritual Berbasis Asrama di Sekolah Tinggi Teologi SAAT
Abstract
Hari ini mahasiswa-mahasiswa yang belajar di seminari teologi adalah mereka yang berasal dari kelompok Gen Z. Di tempat ini, mereka dibentuk bukan hanya secara akademik dan karakter tetapi juga secara spiritual. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami persepsi mahasiswa teologi Gen Z tentang formasi spiritual berbasis asrama di STT SAAT. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dasar dengan tujuan mendapatkan makna dari partisipan. Ada 10 partisipan yang terlibat dalam penelitian ini, di mana mereka merupakan mahasiswa STT SAAT yang berusia 21-23 tahun, sudah menempuh studi selama 3 tahun, 5 pria dan 5 wanita, dengan komposisi daerah asal: 5 dari pulau Jawa dan 5 dari luar pulau Jawa. Wawancara dengan setiap partisipan dilakukan secara personal, selama 60-90 menit. Wawancara tersebut direkam, dibuat transkrip dan dianalisis menggunakan prosedur standar coding, yang terdiri dari open coding dan axial coding.
Hasil penemuan dalam studi ini mendeskripsikan persepsi mahasiswa teologi Gen Z tentang formasi spiritual berbasis asrama di STT SAAT. Tema pertama yang muncul adalah gambaran umum tentang formasi spiritual yang mencakup definisi, tipe-tipe dan dampak positif dari formasi spiritual terhadap kehidupan mahasiswa teologi Gen Z. Selanjutnya, hasil penemuan juga menunjukkan dinamika formasi spiritual mahasiswa teologi Gen Z STT SAAT yang mendeskripsikan pengalaman mereka menjalani formasi spiritual selama menempuh studi dan faktor-faktor yang berdampak terhadap formasi spiritual mereka, yaitu teladan kakak tingkat dan aspek pengondisian di STT SAAT. Penemuan ini menambahkan pemahaman teoritis mengenai karakteristik Gen Z dalam konteks Indonesia dan faktor-faktor yang berdampak terhadap formasi spiritual di seminari. Lebih lanjut, penemuan dalam studi ini juga memberikan implikasi praktis terutama bagi STT SAAT dan STT sejenis di Indonesia dan pelayanan kaum muda di gereja.