Konsep Anugerah dan Kebenaran yang Berimbang dan Implikasinya terhadap Keselamatan Orang Kristen yang Bunuh Diri
Abstract
Anugerah adalah sebuah kata yang tidak asing bagi kita semua orang Kristen. Kita sering menyebutnya dan juga mendengar kata anugerah. Namun karena sering itu juga, kita semua dianggap sudah mengerti akan kata tersebut dan tidak perlu dijelaskan lagi. Hal ini mengakibatkan banyak orang Kristen yang tidak mengerti konsep anugerah yang benar.
Kita hanya sekedar tahu bahwa anugerah itu adalah pemberian Tuhan, padahal kata anugerah itu sendiri sebenarnya mempunyai makna yang luas sekali. Sedemikian luasnya sehingga sering kali untuk menjelaskannya “diperlukan” kata tambahan lain. Kata yang paling banyak “ditambahkan” kepada kata anugerah itu adalah kata kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa aspek yang paling penting dari anugerah adalah aspek kebenaran.
Anugerah dan kebenaran juga selalu berdampingan dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Keduanya tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lain. Konsep anugerah yang benar adalah konsep anugerah yang disertai dengan kebenaran, yaitu konsep anugerah dan kebenaran yang berimbang yang terdapat di dalam Yohanes 1:14-17. Konsep anugerah dan kebenaran ini juga harus dilakukan secara seimbang, tanpa mengabaikan salah satu aspeknya. Mengabaikan salah satu aspeknya sama saja dengan mengabaikan seluruhnya.
Orang Kristen yang sudah percaya Yesus tetapi kemudian melakukan tindakan bunuh diri adalah orang yang sudah mendapatkan anugerah Tuhan namun tidak hidup dalam kebenaran. Mengatakan orang tersebut masih masuk surga adalah sebuah pernyataan yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Hal ini dikarenakan ada banyak sekali aspek kebenaran yang dilanggar ketika orang tersebut melakukan tindakan bunuh diri. Oleh karenanya, berdasarkan konsep anugerah dan kebenaran yang berimbang ini, orang tersebut tidak masuk surga.