Peran Alkitab dalam Pernikahan dengan Pasangan yang Salah Satunya Berlatar Belakang non-Kristen: Studi Naratif
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pengalaman pribadi peneliti yang mengalami dua macam pernikahan: pernikahan pertama, ketika peneliti belum mengenal kekristenan dan pernikahan kedua, setelah gagal dengan pernikahan sebelumnya, kemudian mengenal Alkitab, menjadi orang Kristen, lalu menikah. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa masalah dalam pernikahan yang ditemukan di dalam pernikahan fase awal meliputi masalah ekonomi, komunikasi, seks, keturunan, rekreasi dan kecemburuan. Ada juga penelitian yang menyatakan bahwa masalah dalam hubungan pernikahan memengaruhi kesehatan psikologis individu. Latar belakang kepercayaan sebelum pernikahan memberikan pengaruh di dalam kehidupan pernikahan Kristen. Oleh sebab itu, berdasarkan asumsi tersebut, peneliti menganalisis tentang peran Alkitab dalam pernikahan dengan pasangan yang salah satunya berlatar belakang non-Kristen. Penelitian dilakukan di kota Semarang dengan menggunakan pengambilan sampel yang bertujuan melibatkan lima pasangan suami istri. Salah satu anggota dari lima pasangan masing-masing berlatar belakang non-Kristen. Usia pernikahan mereka di atas 10 tahun. Metode kualitatif dengan desain studi naratif diterapkan untuk mengumpulkan informasi dari para partisipan. Peneliti menggunakan wawancara untuk memperoleh jawaban-jawaban dari para partisipan atas pertanyaan riset. Prosedur analisis data sesuai dengan panduan yang ditulis oleh Michael Murray.
Penelitian ini menemukan pemahaman mengenai lima peran Alkitab dalam pernikahan pasangan suami istri: 1. Interaksi pasangan suami istri dengan Alkitab sebagai pedoman kehidupan yang menjadi kekuatan untuk mereka terus bisa bersatu. 2. Alkitab berperan sebagai pemimpin kehidupan pernikahan dan menyatakan kesalahan dalam pernikahan. 3. Alkitab sebagai pedoman bagi pasangan dan memimpin kehidupan pernikahan dalam membentuk sikap taat dan setia kepada Tuhan. 4. Alkitab mendidik pasangan dalam kebenaran dengan menghidupi makna dan tujuan pernikahan Kristen. 5. Alkitab sebagai pendorong keharmonisan keluarga.