Motif-Motif Ritual Kemah Pertemuan dalam Penciptaan Bait Semesta
Abstract
Rangkaian ritual Kemah Pertemuan sangat penting bagi bangsa Israel kuno pada zaman Perjanjian Lama, juga sebagai dasar teologis bagi karya keselamatan Yesus di Perjanjian Baru. Tetapi rangkaian ritual tersebut terlihat tidak relevan dengan kehidupan masa kini, sehingga muncul pertanyaan mengenai signifikansi ritual Kemah Pertemuan bagi umat kristiani, terutama dalam pembacaan kanon Alkitab dan pemahaman terhadap rencana keselamatan Allah bagi umat manusia.
Pandangan mengenai relasi Kemah Pertemuan sebagai tempat kudus Allah dengan alam semesta sebagai bait menjadi dasar timbulnya pemikiran bahwa ritual Kemah Pertemuan memiliki relasi dengan penciptaan. Relasi tersebut dinilai dapat menjelaskan signifikansi ritual Kemah Pertemuan. Untuk itu, muncul pertanyaan, yaitu elemen-elemen apa yang dapat ditemukan dalam penciptaan bait semesta yang menunjukkan paralelisme alam semesta dengan ruang kudus Allah? Motif-motif apa yang dapat ditemukan dalam sistem ritual Kemah Pertemuan? Apa korelasi yang dapat ditemukan antara motif-motif ritual Kemah Pertemuan dan elemen-elemen penciptaan bait semesta?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis korelasional untuk menyelidiki korelasi antara motif-motif ritual Kemah Pertemuan dan penciptaan bait semesta. Tinjauan tekstual yang berfokus pada terminologi, paralelisme tekstual dan konseptual dilakukan untuk mengelompokkan elemen-elemen penciptaan yang mendukung gagasan penciptaan bait semesta. Motif-motif ritual ditemukan melalui studi terhadap ritual dengan berfokus pada pada simbol, waktu, tempat, tindakan, pelaku ritual, dan fungsi ritual bagi generasi awal bangsa Israel yang keluar dari Mesir, dan pola-pola penulisan.
Akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa setiap motif ritual Kemah Pertemuan memiliki korelasi dalam proporsi yang berbeda dengan sebagian besar elemen penciptaan. Korelasi yang ditemukan menegaskan bahwa pemahaman pembaca Kitab Suci terhadap penciptaan dapat membawa kepada pemahaman yang benar dan mendalam mengenai ritual Kemah Pertemuan, demikian pula sebaliknya. Kehidupan ibadah atau kultus Israel tidak dapat dipisahkan dari pemahaman penciptaan. Korelasi-korelasi tersebut juga memberikan petunjuk mengenai esensi ibadah bagi bangsa Israel kuno, dan juga bagi umat Kristen saat ini.