Hubungan Dukungan Iman Orang Tua dan Dukungan Iman Pembina Remaja dengan Spiritualitas Remaja di Gereja Kristen Jakarta
Abstract
Dukungan iman merupakan hal yang penting bagi spiritualitas remaja. Remaja yang menerima dukungan iman orang tua dan dukungan iman pembina remaja secara bersama-sama diketahui memiliki tingkat spiritualitas yang lebih tinggi. Untuk itu peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan hipotesis penelitian yaitu, terdapat hubungan antara dukungan iman orang tua dengan spiritualitas remaja, terdapat hubungan antara dukungan iman pembina dengan spiritualitas remaja, dan terdapat hubungan dukungan iman yang diberikan secara bersama-sama terhadap spiritualitas remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner Perceived Faith Support – Parents (PFS-P), Multi-Faith Religious Support Scale-Adolescent (MFRSS-A), dan the Brief Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality Among Adolescents (BMMRS-A) untuk mengumpulkan data. Penelitian ini dilakukan kepada 120 remaja usia 15-25 tahun di Gereja Kristen Jakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dan teknik analisis data menggunakan Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan iman orang tua dan dukungan iman pembina terhadap spiritualitas remaja. Hal ini terlihat dari hasil penelitian nilai sig. antara dukungan iman orang tua dan spiritualitas remaja p > 0,05 (p = 0,293), maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan iman pembina dengan spiritualitas remaja (p = 0,426; p > 0,05), maka hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Hasi penelitian ini juga menunjukkan bahwa dukungan iman orang tua dan pembina remaja secara bersama-sama memiliki korelasi yang signifikan dengan spiritualitas remaja (F hitung 21.181> F tabel 19,487). Jadi, berdasarkan pengambilan keputusan dalam uji F (F hitung > F tabel) dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima. Penelitian ini memberi sumbangsih bagi pembinaan remaja yang menekankan pentingnya kerja sama antara pembina remaja di gereja dengan orang tua dalam mendukung spiritualitas remaja. Bagi kalangan akademisi penelitian ini juga memberikan manfaat bagi penelitian selanjutnya.