Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dan Religiositas Remaja dengan Kecenderungan Perilaku Agresi Remaja
Abstract
Maraknya perilaku agresi di kalangan remaja menjadi masalah klasik yang mencemaskan banyak pihak termasuk keluarga, sekolah dan gereja. Upaya untuk mencegah dan mengatasi kecenderungan perilaku agresi remaja ini perlu melibatkan orang tua, sekolah dan gereja. Dari berbagai aspek yang ada, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pola asuh orang tua dan religiositas remaja dengan kecenderungan perilaku agresi remaja. Penulis mengategorikan pola asuh menjadi tiga kategori: mendukung, menolak dan terlalu terlibat. Dalam ketiga kategori tersebut, hipotesis penulis adalah adanya hubungan antara tiap-tiap pola asuh tersebut dengan perilaku agresi remaja. Kemudian, hipotesis selanjutnya adalah adanya hubungan antara religiositas remaja dengan kecenderungan perilaku agresi remaja.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan penyebaran kuesioner. Penelitian dilakukan pada tanggal 8 – 15 November 2021 pada remaja di SMA Kristen Kalam Kudus Jayapura dan Mimika, berusia 15-17 tahun, dengan 106 angket yang memenuhi syarat. Teknik korelasi yang digunakan adalah Spearman Rho.
Hasil pengolahan data memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh penolakan, baik ayah maupun ibu dengan kecenderungan perilaku agresi remaja (r=0,262; p=0,07, Ayah dan r=0,248; p=0,010, Ibu). Namun demikian, hubungan yang signifikan ini didapati kurang kuat. Selanjutnya tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh mendukung dan pola asuh terlalu terlibat, baik ayah dan ibu, dengan kecenderungan perilaku agresi remaja. Demikian pula tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara religiositas remaja dengan kecenderungan perilaku agresi remaja.
Penelitian ini memberikan sumbangsih bagi orang tua, gereja, Sekolah Kristen Kalam Kudus Jayapura dan Timika. Oleh karena penelitian ini terbatas dilakukan pada dua Sekolah saja, yaitu Sekolah Kristen Kalam Kudus Jayapura dan Timika, peneliti mendorong penelitian selanjutnya dikembangkan dalam konteks yang lebih luas.