Tinjauan terhadap Konsep Autentisitas di dalam Kristus menurut Paulus berdasarkan Efesus 4:17-24 dan Relevansinya terhadap Kehidupan Kaum Muda Kristen
Abstract
Setiap anak ketika memasuki masa remaja akan mengalami perkembangan pada fisik, perilaku, kognitif, dan emosional. Sepanjang proses pembentukannya ini, tiap anak akan mengembangkan nilai-nilai yang mengarahkannya pada pilihan-pilihan yang harus diputuskan berkaitan dengan keberlangsungan hidupnya. Tujuannya agar dirinya dapat menjadi pribadi yang kompeten dan berhasil di masa depannya. Namun sayang, seringkali seiring berjalannya waktu, demi mencapai tujuan itu mereka justru rela mengabaikan nilai-nilai yang baik dan penting untuk dirinya, dan lebih memilih nilai-nilai yang mempercepat dirinya dapat mencapai tujuan tersebut. Akhirnya, pribadi yang terbentuk pun tidak seperti yang semestinya. Peristiwa ini seringkali terjadi di kehidupan kaum muda Kristen. Demi pengejaran hidup yang sukses dan dipandang orang, mereka justru melupakan dan mengabaikan nilai-nilai kekristenan yang penting bagi pertumbuhan karakter dan iman mereka. Akibat dari ketidakpedulian ini menciptakan pribadi yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Padahal yang Allah inginkan adalah agar kaum muda Kristen hidup mencerminkan diri-Nya, seturut dengan firman-Nya yang dinyatakan melalui Yesus Kristus (Kej. 1:26-28). Kaum muda bukan saja menipu orang lain, tetapi juga Allah dan dirinya sendiri. Oleh karena peristiwa seperti inilah penulis terdorong untuk melakukan riset terhadap bagaimana seharusnya konsep autentisitas kaum muda Kristen menurut firman Tuhan. Pertanyaan ini akan dijawab dengan menganalisa pemikiran Paulus berdasarkan suratnya di Efesus 4:17-24. Dengan menjawab pertanyaan ini penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan kritik sekaligus inspirasi bagi kehidupan autentik orang Kristen, khususnya kaum muda saat ini. Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah melalui studi kepustakaan dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan seperti apa pandangan Alkitab terhadap konsep autentisitas di dalam Kristus yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang Kristen, serta relevansinya terhadap kehidupan kaum muda Kristen sendiri.