Model Kepemimpinan Nehemia dan Implikasinya bagi Pemimpin Generasi Z di Gereja
Abstract
Pelayanan kepada Generasi Z adalah sebuah pelayanan yang penting dan krusial dalam gereja. Namun, karena karakteristik dan kebutuhan Generasi Z itu unik dan berbeda dari generasi-generasi sebelumnya, maka gereja perlu untuk mengembangkan pelayanannya. Gereja tidak bisa hanya sekadar mengambil materi-materi dan program-program dari tahun-tahun sebelumnya, kemudian langsung menerapkannya begitu saja kepada Generasi Z tanpa ada evaluasi dan penyesuaian. Lebih jauh, dalam pelayanan kepada Generasi Z, sosok pemimpin adalah unsur yang sangat penting dalam pelayanan tersebut. Pemimpin ini merupakan kunci keberhasilan dalam pelayanan kepada Generasi Z. Namun hasil survei kepada generasi muda Indonesia menunjukkan bahwa para pemimpin ini belum mengenali karakteristik dan kebutuhan Generasi Z dengan lebih mendalam. Mereka merasa disconnect dengan pemimpin mereka. Oleh karena itu, pemimpin tersebut perlu untuk terlebih dahulu mengenal karakteristik dan kebutuhan Generasi Z, kemudian menerapkan model kepemimpinan yang cocok dalam memimpin mereka. Model kepemimpinan ini harus sesuai dengan karakteristik mereka dan bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan mereka di gereja.
Dalam Alkitab, terdapat seorang pemimpin yang dipakai oleh Tuhan untuk membangun kembali tembok Yerusalem, yaitu Nehemia. Ia berkolaborasi dengan orang-orang Yahudi, sehingga usaha membangun kembali tembok itu berhasil dilaksanakan. Hal ini memperlihatkan keberhasilan kepemimpinan Nehemia dalam memimpin orang-orang Yahudi, sekalipun mereka berasal dari latar belakang dan profesi yang berbeda-beda. Model kepemimpinan Nehemia yang baik ini dapat diterapkan dalam memimpin Generasi Z di gereja. Oleh karena itu, karakteristik-karakteristik kepemimpinan Nehemia juga perlu ada dalam diri seorang pemimpin. Karakteristik-karakteristik yang dimaksud ialah administrator, kolaborator, dan pengawas. Hal ini akan membantu pemimpin tersebut dalam mengenali karakteristik, potensi, serta kelebihan dan kekurangan dari Generasi Z yang dipimpinnya itu. Sebagai implikasinya, beberapa respons yang dapat dilakukan oleh gereja antara lain (1) menjadi sebuah komunitas yang menyenangkan bagi Generasi Z, (2) memberikan teladan yang baik bagi mereka melalui hamba-hamba Tuhan yang ada, (3) memberikan pemberitaan firman Tuhan yang relevan, dan (4) melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di gereja.