Hubungan Antara Religiositas dan Pengendalian Diri dengan Keintiman Pernikahan pada Istri di Gereja Kristus Tuhan (GKT) di Kota Malang
Abstract
Religiositas dan pengendalian diri pada istri berperan terhadap keintiman pernikahan. Di tengah berbagai tantangan pernikahan yang kompleks dalam seluruh aspek kehidupan, pernikahan Kristen membutuhkan faktor-faktor yang dapat berperan penting sehingga keintiman pernikahan berjalan dengan baik. Dua faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah religiositas dan pengendalian diri yang diduga ada hubungan dengan keintiman pernikahan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Apakah ada hubungan antara religiositas dengan keintiman pernikahan pada istri? Apakah ada hubungan antara pengendalian diri dengan keintiman pernikahan pada istri? Hipotesis pertama dari penelitian ini adalah semakin tinggi religiositas, maka semakin tinggi keintiman pernikahan pada istri. Hipotesis kedua adalah semakin tinggi pengendalian diri, maka semakin tinggi keintiman pernikahan pada istri.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan asumsi bahwa sampel yang dipilih berdasarkan tujuan penulis untuk meneliti para istri di GKT di Kota Malang. Subjek penelitian adalah 100 istri yang berusia 22-55 tahun yang berjemaat di GKT (GKT Jemaat I, GKT Jemaat II, GKT Jemaat III, GKT Jemaat Blimbing, GKT Jemaat Tidar, GKT Pos Araya, dan GKT Pos Sawojajar).
Instrumen yang digunakan adalah Centrality of Religiousity Scale (CRS), Self Control Scale (SCC), Personal Assessment of Intimacy in Relationships Scale (PAIR). Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik analisis data Spearman Rank Correlation untuk mengukur korelasi antara religiositas dengan keintiman pernikahan pada istri dan antara pengendalian diri dengan keintiman pernikahan pada istri.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 21 memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan positif antara religiositas dengan keintiman pernikahan pada istri dan hubungan yang signifikan positif antara pengendalian diri dengan keintiman pernikahan pada istri. Dengan demikian, hasil analisis data menunjukkan bahwa kedua hipotesis dalam penelitian ini diterima.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara religiositas dengan keintiman pernikahan dan pengendalian diri dengan keintiman pernikahan di GKT di Kota Malang. Semakin tinggi religiositas maka semakin tinggi keintiman pernikahan dan semakin tinggi pengendalian diri, maka semakin tinggi keintiman pernikahan.